Festival Kue Bulan Pertama di Karimun Jadi Simbol Harmoni Budaya

- Author

Minggu, 5 Oktober 2025 - 09:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Festival Kue Bulan Pertama di Karimun Jadi Simbol Harmoni Budaya

Festival Kue Bulan Pertama di Karimun Jadi Simbol Harmoni Budaya

Karimun, KepriHeadline.id – Ribuan lampion menghiasi kemeriahan Mid Autumn Festival 2025 di Coastal Area, Sabtu, 4 Oktober 2025. Cahaya lembut dari lampion yang dipegang anak-anak dan orang dewasa itu menciptakan pemandangan memukau di sepanjang kawasan pesisir.

Festival yang digelar dalam rangka Perayaan Kue Bulan atau Mid-Autumn Festival 2025 ini menjadi momentum mempererat rasa persatuan dan persaudaraan lintas etnis dan budaya. Acara digelar oleh Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kabupaten Karimun untuk pertama kalinya.

Kemeriahan semakin terasa saat ribuan peserta mengikuti pawai lampion dan mobil hias, diiringi atraksi barongsai, tarian tradisional, dan pertunjukan kembang api yang memeriahkan malam. Berbagai penampilan seperti puisi Mandarin, nyanyian, dan pembagian kupon undian berhadiah turut melengkapi suasana hangat penuh keakraban.

Ketua PSMTI Kabupaten Karimun, Hendrik Ho, mengatakan kegiatan ini menjadi momen perdana bagi pihaknya untuk berbagi kebahagiaan dengan masyarakat luas.

“Ini merupakan kegiatan perdana yang kita laksanakan, ditandai dengan pembagian ribuan lampion secara gratis kepada masyarakat,” ujar Hendrik.

Baca Juga :  Polisi Tangkap Lima Orang Terkait Peredaran Sabu di Karimun, Barang Bukti Capai Dua Kilogram

Ia menuturkan, perayaan musim gugur ini memiliki makna filosofis yang dalam — tidak sekadar menikmati kue bulan di bawah sinar purnama, tetapi juga merayakan keutuhan dan keharmonisan hubungan antarsesama.

“Kue bulan berbentuk bulat, tidak terpotong-potong dan menjadi satu kesatuan utuh. Artinya, festival ini mengajarkan pentingnya menjaga persaudaraan dan kebersamaan,” katanya.

Hendrik menambahkan, pihaknya berharap Festival Kue Bulan di tahun-tahun mendatang bisa lebih meriah dengan menampilkan kolaborasi seni budaya nusantara, sekaligus menjadi daya tarik baru bagi sektor pariwisata Karimun.

“Tahun ini kami menampilkan seni budaya Tionghoa. Ke depan, kami berharap bisa menampilkan budaya nusantara agar festival ini semakin inklusif dan dikenal luas,” tutupnya.

(*)

Ikuti berita lainnya di GOOGLE NEWS


Eksplorasi konten lain dari Kepriheadline.id

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Penulis : Ricky Robian Syah

Editor : Ricky Robian Syah

Follow WhatsApp Channel www.kepriheadline.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Semangat Persatuan Warnai Peringatan HUT ke-80 TNI di Lanal Karimun
Dinkes Karimun Latih 500 Penjamah Makanan SPPG Jaga Higienitas Pangan
Kasus Keracunan MBG di Karimun, Dinkes Tegaskan Dapur Wajib Kantongi Sertifikat Higiene
Mobil Sehat PT Timah Berikan Pelayanan Kesehatan Gratis Bagi Masyarakat di Pulau Bangka dan Karimun
Kasus Dugaan Keracunan di Karimun, Polisi Tunggu Hasil Uji Forensik
Dikeluhkan Warga, PLTU Karimun Pastikan Aspek Lingkungan Jadi Prioritas
Dua Menu MBG di SMPN 2 Karimun Terbukti Tercontaminasi Bakteri
Dinkes Karimun Catat 371 Kasus TBC, 1 Resisten Obat
Tag :

Berita Terkait

Minggu, 5 Oktober 2025 - 14:18 WIB

Semangat Persatuan Warnai Peringatan HUT ke-80 TNI di Lanal Karimun

Minggu, 5 Oktober 2025 - 09:20 WIB

Festival Kue Bulan Pertama di Karimun Jadi Simbol Harmoni Budaya

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 12:49 WIB

Dinkes Karimun Latih 500 Penjamah Makanan SPPG Jaga Higienitas Pangan

Jumat, 3 Oktober 2025 - 14:43 WIB

Kasus Keracunan MBG di Karimun, Dinkes Tegaskan Dapur Wajib Kantongi Sertifikat Higiene

Jumat, 3 Oktober 2025 - 11:42 WIB

Mobil Sehat PT Timah Berikan Pelayanan Kesehatan Gratis Bagi Masyarakat di Pulau Bangka dan Karimun

Berita Terbaru

Eksplorasi konten lain dari Kepriheadline.id

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca