Karimun, KepriHeadline.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karimun memastikan akan memberikan kepastian terkait pembayaran gaji petugas kebersihan yang tertunda selama dua bulan, pada pekan depan.
“Minggu depan kami sampaikan jawabannya,” ujar Wakil Bupati Karimun, Rocky Marciano Bawole, saat bertemu langsung dengan puluhan petugas kebersihan di rumah dinas Bupati Karimun, Sabtu (22/2/2025) siang.
Sebagaimana diketahui, petugas kebersihan yang berada di bawah naungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Karimun belum menerima gaji sejak Januari dan Februari 2025. Akibat ketidakpastian tersebut, mereka memutuskan untuk melakukan aksi mogok kerja sejak Jumat, 14 Februari lalu.
Anggaran Tersedia, Tapi Terhalang Regulasi
Rocky menegaskan bahwa anggaran sebesar Rp 1,3 miliar untuk membayar gaji petugas kebersihan selama dua bulan sebenarnya sudah tersedia. Namun, pembayaran tertunda karena adanya perubahan regulasi berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang pembayaran gaji pekerja harian lepas (PHL).
“Sebelumnya, sistem pembayaran dilakukan secara swakelola. Namun, sekarang harus melalui pihak ketiga (outsourcing), sehingga ada prosedur yang harus dipatuhi,” jelasnya.
Untuk mencari solusi, pihaknya akan berkonsultasi dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Kepulauan Riau.
“Saya terus berupaya agar gaji bapak-ibu bisa segera cair tanpa melanggar aturan. Saat ini, saya fokus menyelesaikan persoalan sampah yang menumpuk serta mencari solusi pencairan gaji. Setelah itu, baru kita bahas lebih lanjut soal mekanisme outsourcing. Saya paham kesulitan yang bapak-ibu alami, dan saya mohon untuk bersabar,” tegas Rocky.
Petugas Kebersihan Mulai Bekerja, Tapi Mogok Masih Berlanjut
Setelah mendengar penjelasan dari Wabup Karimun, beberapa petugas kebersihan, khususnya para sopir truk pengangkut sampah, sepakat untuk kembali bekerja mulai besok.
“Setelah mendengar penjelasan Pak Wabup, kami (sopir) yang hadir sudah sepakat untuk kembali bekerja besok. Namun, keputusan final masih akan dibahas dalam pertemuan malam ini dengan sopir amrol, truk, ABK, dan pemilah,” ujar Mulyono, salah satu petugas kebersihan.
Berbeda dengan sopir, petugas kebersihan yang bertugas menyapu jalan tetap memilih melanjutkan aksi mogok hingga ada kepastian pencairan gaji.
“Kami menggunakan sepeda motor sendiri untuk bekerja, dan membeli BBM dengan uang pribadi. Sementara BBM untuk lori sudah disediakan oleh Pemda. Jadi, kami tetap mogok kerja sampai ada kepastian,” ujar salah satu petugas kebersihan.
Puluhan petugas kebersihan yang hadir dalam pertemuan tersebut mengaku sedikit lega setelah mendapatkan penjelasan langsung dari Wabup Karimun. Namun, mereka tetap berharap agar pembayaran gaji segera terealisasi agar mereka bisa kembali bekerja dengan tenang.
(*) ikuti berita lainnya di GOOGLE NEWSEksplorasi konten lain dari Kepriheadline.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Penulis : Ricky Robian Syah
Editor : Ricky Robian Syah