Karimun, KepriHeadline.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karimun mencatat ratusan warga Karimun terinfeksi penyakit tuberkulosis (TBC) sepanjang Januari hingga September 2025.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Karimun, Soerjadi, menyebutkan terdapat 371 kasus TBC yang ditemukan di wilayah tersebut. Dari jumlah itu, sebanyak 370 kasus merupakan tuberkulosis sensitif obat (SO), dan satu kasus lainnya adalah tuberkulosis resisten obat (RO).
“Kasus ini masih di bawah target nasional. Mayoritas penderita adalah orang dewasa, sisanya anak-anak. Untuk tahun 2024 lalu, terdapat 584 kasus dengan angka keberhasilan pengobatan mencapai 84 persen,” ujar Soerjadi, Selasa (30/9/2025).
Ia menjelaskan, TBC merupakan penyakit menular yang disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini tidak hanya menyerang paru-paru, tetapi juga organ tubuh lainnya dan bisa menimbulkan komplikasi serius seperti sesak napas akibat kerusakan paru.
Pada kasus TBC SO, bakteri masih sensitif terhadap obat anti-tuberkulosis (OAT) sehingga peluang sembuh lebih tinggi. Namun, jika tidak segera diobati, penderita tetap berisiko menularkan penyakit ke orang lain serta berkembang menjadi TBC RO yang lebih sulit disembuhkan.
Untuk mencegah penularan lebih luas, Dinkes Karimun memperkuat upaya deteksi dini dan skrining di masyarakat. Langkah ini diharapkan dapat menemukan kasus lebih cepat sehingga pasien bisa segera mendapatkan pengobatan.
“Kami mengimbau agar penderita menjalani pengobatan hingga tuntas agar bisa sembuh sepenuhnya,” tegas Soerjadi.
Selain itu, ia juga mengingatkan masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat, menjaga kebersihan lingkungan, serta disiplin menggunakan masker dan etika batuk atau bersin.
“Langkah sederhana ini penting untuk mencegah penyebaran bakteri TBC yang menular melalui udara,” kata Soerjadi.
(*)
Eksplorasi konten lain dari Kepriheadline.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Penulis : Ricky Robian Syah
Editor : Ricky Robian Syah