Karimun, KepriHeadline.id – Bandara Raja Haji Abdullah (RHA) Karimun mulai menjajaki potensi pembukaan sejumlah rute penerbangan baru pasca pengembangan fasilitas bandara.
Tiga maskapai besar Tanah Air, yakni Citilink, Lion Air, dan TransNusa/Tirta Air Jet, disebut telah masuk dalam rencana penjajakan tersebut.
Kepala Bandara RHA Karimun, M Subiat Wiranata Kusumah, mengatakan bahwa pengembangan yang telah dilakukan membuat sertifikat bandar udara (SBU) kini telah memenuhi syarat untuk operasional pesawat baling-baling tipe ATR-72.
“Artinya, untuk penerbangan menggunakan ATR-72 sudah aman dari dan menuju Bandara RHA Karimun. SBU-nya sudah kami terima dari Kemenhub,” ujar Subiat usai FGD Peningkatan Transportasi Udara di Karimun, Senin (24/11/2025).
Ia menjelaskan, landasan pacu Bandara RHA saat ini memiliki panjang 1.700 meter dan masih dalam proses pengembangan lebih lanjut.
“Untuk jenis pesawat ATR-72 sudah sangat memadai,” katanya.
Menurut Subiat, pengembangan bandara dilakukan secara bertahap untuk jangka pendek, menengah, hingga jangka panjang. Pada tahap awal, fokus diarahkan pada optimalisasi fasilitas yang sudah ada.
“Dalam jangka pendek, dengan runway 1.700 meter, yang bisa dioperasikan adalah ATR-72. Setelah nanti dikembangkan menjadi 2.000 hingga 2.200 meter, pesawat yang lebih besar seperti Airbus atau Boeing dapat mendarat di Bandara RHA Karimun,” jelasnya.
Sejumlah rute yang diusulkan antara lain, Karimun – Tanjungpinang Karimun – Pekanbaru, Karimun – Dabo Singkep, Karimun – Dumai – Medan, dan Karimun – Padang.
“Tentu pihak maskapai akan mengkaji aspek komersial untuk menentukan rute mana yang paling potensial. Namun, harapan kami yang paling memungkinkan adalah Karimun–Pekanbaru dan Karimun–Tanjungpinang,” ujarnya.
Bupati Karimun, Ing Iskandarsyah, menegaskan bahwa rencana pembukaan rute baru ini merupakan bagian dari upaya memperkuat konektivitas dan pertumbuhan ekonomi daerah melalui sektor transportasi udara.
“Dengan runway 1.700 meter, kita bisa mengoperasikan ATR-72. Jika ini bagian dari memperkuat posisi Karimun, tentu kita harus bekerja sama,” kata Iskandarsyah.
Ia menyebut, Pemkab Karimun juga siap menerapkan skema subsidi penumpang atau block seat guna memastikan maskapai dapat memenuhi kebutuhan komersial operasional penerbangan.
“Kalau ini untuk menguatkan Karimun, kita siap mendukung untuk block seat atau subsidi. Artinya, dari 52 kursi, tidak boleh ada kekosongan di atas itu,” tegasnya.
Iskandarsyah menambahkan, kondisi geografis Karimun membuat kehadiran transportasi udara yang representatif menjadi sangat penting, terutama saat musim utara ketika gelombang laut tinggi.
“Tidak semua orang ke Karimun ingin naik kapal, apalagi saat musim utara. Karena itu, pengembangan ini penting agar masyarakat memiliki pilihan bepergian yang lebih nyaman,” ujar dia.
(*)
Eksplorasi konten lain dari Kepriheadline.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Penulis : Ricky Robian Syah
Editor : Ricky Robian Syah





