Menhub Budi Karya tiba di Bandara RHA Karimun. Foto: Rc/KepriHeadline.id
Karimun, KepriHeadline.id – Menteri Perhubungan Republik Indonesia Budi Karya Sumadi kembali berkunjung ke Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, Kamis, 8 Februari 2024.
Kunjungan Menhub ke Karimun ini merupakan ketiga kalinya, dan bermaksud untuk meninjau sejumlah pembangunan strategis di Karimun, salah satunya Bandara Raja Haji Abdullah (RHA) Karimun.
Menhub Budi Karya bersama rombongan tiba di Bandara Raja Haji Abdullah (RHA) pukul 09.25 dari Halim Perdana Kusuma, Jakarta.
Tiba di Karimun, kedatangan Menteri Perhubungan Budi Karya disambut langsung Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan Bupati Karimun Aunur Rafiq.
Kemudian, Menhub langsung meninjau pengembangan bandara RHA Karimun dan Pelabuhan Roro, Parit Rempak yang rencananya dijadikan Pelabuhan Bongkar Muat.
Bupati Karimun Aunur Rafiq menyebutkan kehadiran Menhub Budi Karya untuk memastikan pembangunan runway di Bandara RHA Karimun terus berlanjut.
“Kunjungan bapak Menhub kali ini untuk memastikan perkembangan pembangunan runway Bandara RHA terus berjalan. Dimana, tahun 2023 lalu landasan kita sudah mencapai 1.800 meter dan pada tahun 2024 ini akan dilanjutkan kembali menjadi 2.000 meter,” kata Rafiq.
Menteri Perhubungan Budi Karya didampingi Gubernur Ansar dan Bupati Rafiq tinjau Pelabuhan Bongkar Muat Karimun. Foto: Rc/KepriHeadline.id
Orang nomor satu di Karimun itu, mengatakan, pemerintah juga akan segera melakukan pembayaran atau ganti rugi kepada masyarakat yang lahannya terkena dampak dari pengembangan runway Bandara RHA Karimun.
“Beliau juga tadi meminta untuk menyelesaikan permasalahan tanah (kawasan putih) itu akan kita selesaikan dalam tahun ini dan batasnya sampai akhir tahun. Karena harus dianggarkan di APBD Perubahan melalui APBD Provinsi yang diberikan kepada kita,” katanya.
Rafiq mengatakan, pembayaran atau ganti rugi terhadap lahan itu mencakup tanah-tanah milik masyarakat yang tidak masuk dalam kawasan hutan lindung.
“Untuk kawasan hutan lindung yang sudah diputihkan melalui program Proyek Strategis Nasional (PSN), itu kita sudah melakukan rapat bersama tim terpadu bahwa itu tidak bisa diganti rugikan. Namun, kita melakukan pendekatan persuasif memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk bersabar dan mencari solusi yang terbaik,” katanya.
(*)
Ikuti berita lainnya di GOOGLE NEWS
Eksplorasi konten lain dari Kepriheadline.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Follow WhatsApp Channel www.kepriheadline.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow