Karimun, KepriHeadline.id – Polisi belum menemukan adanya tindakan bullying atau perundungan terhadap CPF (17), Siswa SMA Negeri 1 Kundur yang diduga akhiri hidup dengan cara melompat ke laut, Senin, 2 September 2024 lalu.
Polisi kabarnya telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah pihak untuk menemukan titik terang atas motif yang membuat CPF nekat melakukan aksi tersebut.
Kapolsek Kundur, AKP Septimaris mengatakan pihaknya telah melakukan pemeriksaan dan mengambil keterangan terhadap kepala sekolah, wali kelas dan teman-teman korban.
“Yang menyatakan bully itu orang tuanya. Kita tindak lanjuti ke sekolah, kita periksa kepala sekolah, wali kelas dan kawan-kawannya, tidak ada bully,” kata AKP Septimaris.
Ia mengatakan, dari hasil pemeriksaan polisi, korban CPF dikenal sebagainorang yang tertutup. Bahkan, teman dekatnya tidak mengetahui masalah apa yang dialami korban, hingga akhirnya nekat akhiri hidupnya.
“Anak ini pendiam dan tertutup. Biasa pakai masker. Pacarnya sendiri juga tidak tau dia ada masalah apa,” ujar Septimaris.
Ia menjelaskan, dalam pergaulan sehari-hari, korban dan teman-temannya selayaknya remaja biasa. Meskipun, ada ejekan, namun hal tersebut tidak terjadi terus dan tak secara berulang-ulang.
“Yang namanya Standar bully ini kita tidak tau ni batasannya, apakah berulang-ulang. Terus dia mengalami depresi dengan tindakan bully, (maka) itu mungkin. Tapi selama ini di sekolah itu bergaul ejek-ejek biasa, dan saya rasa tidak tidak berulang-ulang. Namanya anak remaja bergaul. Itu (bullying) orangtuanya yang bilang,” jelas Septimaris.
AKP Septimaris mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum menyimpulkan motif yang menyebabkan korban melompat ke laut.
“Sejauh ini kita sudah periksa masalah bully-nya dan tidak ada kaitannya. Sampai saat ini masih murni melompat dan hilang. Apakah Niatnya bunuh diri kita tak ngerti,” sebut Septimaris.
Diketahui CPF melompat ke laut di dermaga pelabuhan Polairud Lama Pulau Kundur tiga hari yang lalu. CPF ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di perairan Desa Degong, Kecamatan Belat.
“Ditemukan sekitar satu jam dari lokasi dia melompat. Kondisinya sudah meninggal dan tubuh bengkak, masih pakai baju sekolah. Kemudian dievakuasi ke RSUD,” sebut Septimaris.
(*)
Ikuti berita lainnya di
GOOGLE NEWS
Eksplorasi konten lain dari Kepriheadline.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Penulis : Ricky Robian Syah
Editor : Ricky Robian Syah
Follow WhatsApp Channel www.kepriheadline.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow