Ilustrasi Hipnotis. (Google.com)
Karimun, Kepriheadline.id – Seorang pria pemilik akun Mhd Hendra Syahputra membagikan kisah orang tuanya yang menjadi korban penipuan oleh oknum tidak bertanggung jawab di
Karimun, Provinsi Kepulauan Riau.
Dalam video tersebut, pria bernama Hendra itu menceritakan bahwa ibunya Rusnelly (46) telah menjadi korban penipuan dari seorang oknum yang mengaku sebagai kerabatnya pada 5 Juni 2023 lalu.
Saat itu, pelaku diketahui menelpon ibunya untuk meminta mengirimkan uang dengan jumlah yang tidak sedikit. Dan sebelum mengirimkan uang tersebut, pelaku lebih dulu meminta untuk korban menjemput temannya di kawasan Pasar Malam Karimun.
“Ibu saya seperti terkena pukau atau hipnotis saat ditelpon itu, ia mempercayai bahwa yang menelpon tersebut merupakan kerabatnya. Sehingga ia menjemput teman kerabatnya yang meminta tolong itu di Pasar Malam, saya tidak tau bagaimana kronologis pastinya minta tolong apa,” kata Hendra dalam video tersebut.
Ia menyebutkan, ibunya yang sudah dalam pengaruh hipnotis tersebut kemudian menjumpai teman pelaku yang merupakan seorang wanita di Kawasan Pasar Malam Kelurahan Tanjungbalai. Setelah menjumpai teman pelaku, kemudian ibunya kembali diajak bertemu teman lainnya yang sudah menunggu di kawasan Coastal Area.
“Menurut pengakuan ibu saya, setelah berjumpa di kawasan Coastal Area, ia kemudian diajak untuk menuju ke kawasan ujung Coastal Area atau tidak jauh dari jembatan kuning,” katanya.
“Pelaku ada 3 orang, ibu saya mengonceng satu orang wanita dan dua lainnya mengikuti dari belakang,” jelasnya.
Disebutkan Hendra dalam video itu, saat tiba di jalan sepi kawasan Jembatan Kuning Coastal Area, sang ibu kemudian diberhentikan dan diancam oleh pelaku.
“Diancam akan diperkosa apabila tidak mengirimkan uang yang diminta tersebut. Ibu saya dengan kondisi menangis dan tanggannya bergetar mengatakan bahwa ia tidak memiliki uang,” jelasnya
Karena korban menjawab seperti itu, sang ibu kemudian ditendang oleh pelaku hingga tersungkur. Dengan kondisi terdesak, korban akhirnya mengiyakan permintaan pelaku tersebut.
“Ibu saya sempat pulang ke rumah dengan diiringi oleh pelaku. Saat itu, ibu saya juga sempat ingin berteriak minta tolong, namun akses untuk berbicara ke orang-orang tertutup,” katanya.
“Sampai dirumah ibu saya mengambil semua tabungan dan perhiasan, sementara pelaku menunggu di ATM. Sebelum mengirimkan uang tersebut, ibu menggadai semua perhiasan. Saya tidak tahu berapa kuat hipnotis tersebut, hingga sampai seperti itu,” katanya.
Hendra menyebutkan juga, jika ditotalkan seluruh uang tabungan dan perhiasan tersebut, ditafsir bisa mencapai Rp55 juta.
Uang tersebut kemudian diminta para pelaku untuk dikirimkan ke rekening yang telah diberikan. Pelaku-pelaku itu bahkan berada tidak jauh dari lokasi kawasan Sei Lakam untuk mengawasi sambil mengarahkan ibunya tersebut melalui telpon.
“Padahal teller bank sempat curiga dan menanyakan apakah itu penipuan, karena uang yang dikirimkan tidak sedikit. Namun ibu saya bilang itu bukan penipuan, ini dikirimkan untuk suami adiknya,” katanya dalam video tersebut.
Akhirnya, uang dengan nilai Rp55 juta itu dikirimkan ke rekening pelaku. Setelah itu, korban dan pelaku berpisah untuk pulang.
Namun tidak selesai sampai disitu, pelaku kemudian kembali meminta uang sebesar Rp4,5 juta untuk memperbaiki motor.
Akan tetapi, saat ingin dikirimkan uang tersebut, korban diketahui telah sadar bahwa sudah ditipu dan uang yang ada ditabungannya telah hilang.
“Pelaku sempat meminta uang lagi, namun saat mau dikirimkan, ibu saya sadar,” ujarnya.
Saat dikonfirmasi perihal tersebut, Hendra mengatakan, perkara penipuan itu telah dilaporkan kepada pihak Kepolisian Resor Karimun pada Kamis (8/6/2023).
“Sudah dilaporkan, ibu saya baru saja pulang dari Polres Karimun membuat laporan,” katanya.
Ia mengatakan, tujuan nya membagikan cerita tersebut, bermaksud agar masyarakat Kabupaten Karimun bisa lebih waspada dan berhati-hati terhadap penipuan seperti dialami ibunya.
“Saya harap tidak ada lagi korban berikutnya,” ujarnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Karimun IPTU Gideon Karo Sekali mengatakan, Satreskrim Polres Karimun telah menurunkan anggota untuk mengecek kejadian tersebut.
“Anggota sudah mengecek, dan kami menunggu laporannya masuk,” ujarnya.
(cr1/red)
Ikuti berita lainnya di
GOOGLE NEWS
Eksplorasi konten lain dari Kepriheadline.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Follow WhatsApp Channel www.kepriheadline.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow