Satpolairud bersama TNI, dan DLH membuka isi kontainer yang ditemukan di Perairan OPL. (Foto: Istimewa)
Karimun, Kepriheadline.id – Muatan Kontainer atau peti kemas yang ditemukan nelayan Kecamatan Tebing di Perairan OPL, tepatnya di Line 1 Takong Hiu akhirnya terungkap.
Jajaran Kepolisian bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan disaksikan masyarakat setempat telah membuka isi
kontainer tersebut. Pembukaan isi kontainer itu, menjawab pertanyaan masyarakat atas isi dari kontainer yang mengapung itu.
Kasat Polairud Polres Karimun IPTU Doddy Basyir mengatakan, proses pembukaan terhadap kontainer tersebut telah berlangsung pada Senin pagi dengan disaksikan sejumlag pihak terkait dan masyarakat.
“Hasil dari pengecekkan, kami pastikan muatan kontainer atau peti kemas tersebut merupakan limbah tisu dari Tongkang Marcopolo 188 yang sebelumnya pernah ditemukan diperairan Karimun,” kata IPTU Doddy, Senin (8/5/2023).
Ia mengatakan, limbah tisu tersebut secara kasat mata masih dalam keadaan aman, karena masih tersegel. Sehingga, dalam proses pembukaan isi kontainer berjalan dengan aman, tanpa mengotori pesisir.
Menurut Doddy, selanjutnya kontainer itu akan dilimpahkan kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk penanganan lebih lanjut.
“Setalah kami pastikan, kontainer itu kami limpahkan ke DLH untuk penanganan lebih lanjut,” ujarnya.
Seperti diketahui, sebelumnya Muatan Kontainer atau Peti Kemas di Perairan Pesisir Leho tepatnya di Jembatan Sanur, Kecamatan Tebing, Kabupaten Karimun masih misterius.
Peti kemas tersebut terlihat sudah dalam keadaan berkarat dan juga sudah ditumbuhi karang. Dugaan sementara, kontainer tersebut telah lama mengapung dan terbawa arus ke pesisir Leho.
Dari informasi dihimpun Keprihedline.id, ternyata peti kemas tersebut ditemukan para nelayan di Perairan OPL sekira Sabtu (6/5/2023) pukul 23.00 WIB, oleh nelayan bernama Bujang.
Peti kemas itu, kemudian ditarik ke pesisir dengan menggunakan tiga kapal pompong nelayan untuk selanjutnya diamankan.
“Adek saya sama kawan-kawannya yang jumpa di perairan OPL setelah tebar jaring. Setelah itu ditarik oleh mereka pakai tiga pompong,” kata Zulnaidi, nelayan setempat, Minggu (7/5/2023).
Ia menyebutkan, penarikan kontainer tersebut memakan waktu cukup lama, dimana untuk sampai ke pesisir pantai Leho, membutuhkan waktu hingga belasan jam.
“Cuaca tidak bersahabat, dan baru sampai sekira pukul 10.00 Wib,” ujarnya.
Ditariknya peti kemas tersebut dari jalur perairan yang sering dilintasi kapal-kapal, guna untuk keselamatan pelayaran.
Sebab, peti kemas yang mengapung ditengah laut itu dapat membahayakan kapal jika menabrak peti kemas tersebut.
(cr1/red)
Ikuti berita lainnya di
GOOGLE NEWS
Eksplorasi konten lain dari Kepriheadline.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Follow WhatsApp Channel www.kepriheadline.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow