Tambang Timah Ilegal Merajalela di Bangka Belitung, Ancam Ekosistem Satwa Endemik

- Author

Rabu, 5 Maret 2025 - 16:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tambang Timah Ilegal Merajalela di Bangka Belitung, Ancam Ekosistem Satwa Endemik. Foto: Humas PT Timah

Tambang Timah Ilegal Merajalela di Bangka Belitung, Ancam Ekosistem Satwa Endemik. Foto: Humas PT Timah

BangkaBelitung, KepriHeadline.id – Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terkenal sebagai produsen timah terbesar di Indonesia, kini sedang menghadapi tantangan kerusakan lingkungan yang serius akibat maraknya tambang timah ilegal. Tambang timah ilegal tidak hanya merusak lingkungan, tapi juga mengancam keberlangsungan hidup satwa endemik dan memicu terjadinya konflik antara manusia dan satwa liar, khususnya buaya. Tambang timah ilegal sering kali beroperasi tanpa memperhatikan aspek keberlanjutan. Penebangan hutan, pengerukan sungai, menyebabkan degradasi habitat alami satwa liar. Hutan mangrove dan kawasan pesisir yang menjadi tempat hidup dan berkembang biak bagi buaya muara semakin menyusut, memaksa satwa ini keluar mencari habitat baru yang sering kali berujung pada interaksi dengan manusia. Konflik antar buaya dan manusia yang terjadi di Bangka Belitung bahkan merenggut korban, belasan kasus tercatat pada tahun 2024 lalu. Selain buaya, spesies lain seperti tarsius juga terdampak. Hilangnya tutupan vegetasi mengurangi sumber makanan dan tempat berlindung, mengganggu rantai makanan dan merusak keseimbangan ekosistem yang sudah terbentuk secara alami. Manager PPS Alobi Air Jangkang Endy R. Yusuf mengatakan, Ekosistem satwa terganggu karena masifnya aktivitas tambang timah ilegal, tak heran jika hewan-hewan endemik Babel terganggu dan terpaksa mencari habitat baru yang kadang bersamaan dengan lokasi aktivitas manusia. Perubahan ini menciptakan ancaman keselamatan bagi masyarakat sekaligus menempatkan buaya dalam risiko pembunuhan akibat tindakan defensif warga. “Ekosistem yang terganggu akibat tambang ilegal menyebabkan satwa-satwa ini mencari habitat baru. Habitat baru inilah yang kadang bersinggungan dengan tempat manusia, sering orang bilang dulu di situ enggak ada buaya tapi sekarang ada buaya. Ini karena habitatnya terganggu,” kata Endy. Konflik ini menjadi bukti nyata bahwa rusaknya habitat alami mendorong satwa liar semakin dekat dengan manusia. Endy menceritakan merkea kerap kali merescue buaya yang ditangkap waraga untuk dibawa ke PPS Alobi Air Jangkang. Hanya saja belum ada jalan keluar atas persoalan ini, mereka juga terbatas tempat untuk menampung para buaya. Padahal buaya merupakan salah satu satwa yang dilindungi.
Baca Juga :  Kurangi Dampak Emisi Gas Rumah Kaca, Ini Upaya Yang Dilakukan PT Timah Tbk Bersama Forkopimda
Menurut Endy, Bangka Belitung memang masih membutuhkan sektor pertambangan untuk menggerakkan ekonomi masyarakat, tapi pertambangan harus dilakukan dengan menggunakan prinsip good mining practice (GMP), melakukan pemulihan lahan, mereklamasi lahan bekas tambang. “Pertambangan harus dilakukan dengan berwawasan lingkungan, menerapkan prinsip good mining practice, melakukan konservasi dan juga menjalankan fungsi reklamasi sehingga ekosistem bisa tetap terjaga,” katanya. Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan sinergi antara pemerintah, perusahaan tambang, dan masyarakat. Penegakan hukum terhadap tambang ilegal harus diperketat, disertai dengan program rehabilitasi lahan dan restorasi ekosistem sungai. “Upaya konservasi satwa liar juga perlu ditingkatkan, misalnya dengan mendirikan kawasan konservasi baru dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga keseimbangan alam,” ucapnya. Perusahaan pertambangan yang legal, seperti PT Timah, kata dia dapat menjadi contoh dalam menerapkan praktik tambang berkelanjutan dan berkontribusi pada pelestarian lingkungan. Keterlibatan aktif perusahaan dalam program penanaman kembali, penyelamatan satwa, dan edukasi lingkungan akan menjadi langkah penting untuk memperbaiki ekosistem yang sudah rusak. Lebih lanjut, Endy menyampaikan ekosistem lingkungan yang terjaga adalah fondasi keberlanjutan bagi masyarakat dan satwa liar Bangka Belitung. “Memulihkan ekosistem yang rusak memang membutuhkan waktu dan usaha besar, tetapi dengan kolaborasi yang kuat, alam bisa kembali seimbang. Menghentikan tambang ilegal dan memprioritaskan konservasi bukan hanya tentang melindungi satwa, tetapi juga memastikan generasi mendatang dapat hidup berdampingan dengan kekayaan alam yang menjadi identitas Bangka Belitung,” tutup Endy. (*) Ikuti berita lainnya di GOOGLE NEWS    

Eksplorasi konten lain dari Kepriheadline.id

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Editor : Ricky Robian Syah

Sumber Berita : Www.timah.com

Follow WhatsApp Channel www.kepriheadline.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Dukung Program Ketahanan Pangan dan Pertanian, PT Timah Serahkan Mesin Tanam Jagung untuk Polres Bangka Selatan
Kolaborasi dengan Aparat Penegak Hukum, PT Timah Jaga Aset Negara dari Tambang Ilegal
Reklamasi Darat PT Timah, Dari Lahan Pascatambang Menjadi Ruang Hidup Baru
Kemeriahan Pekan Sehat PT Timah, Momen Kebersamaan yang Dinantikan Warga
PT Timah Terus Hadirkan Akses Pendidikan, Dari Beasiswa Pemali Boarding School hingga Bangku Kuliah
Warga RT 04 Teluk Uma Rayakan HUT RI dengan Semangat Kebersamaan
Bangkitkan Semangat Nasionalisme, PT Timah Gelar Lomba Karaoke Lagu Kebangsaan Bagi Pelajar
Antusias Banget, Warga Bangka Selatan Unjuk Kostum Unik di Pekan Sehat HUT ke-49 PT Timah
Tag :

Berita Terkait

Senin, 22 September 2025 - 13:28 WIB

Dukung Program Ketahanan Pangan dan Pertanian, PT Timah Serahkan Mesin Tanam Jagung untuk Polres Bangka Selatan

Rabu, 17 September 2025 - 15:12 WIB

Kolaborasi dengan Aparat Penegak Hukum, PT Timah Jaga Aset Negara dari Tambang Ilegal

Rabu, 17 September 2025 - 15:08 WIB

Reklamasi Darat PT Timah, Dari Lahan Pascatambang Menjadi Ruang Hidup Baru

Kamis, 11 September 2025 - 15:10 WIB

Kemeriahan Pekan Sehat PT Timah, Momen Kebersamaan yang Dinantikan Warga

Kamis, 11 September 2025 - 15:06 WIB

PT Timah Terus Hadirkan Akses Pendidikan, Dari Beasiswa Pemali Boarding School hingga Bangku Kuliah

Berita Terbaru

Eksplorasi konten lain dari Kepriheadline.id

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca