Ratusan Warga Desa Sugi Protes Penjualan Lahan Mangrove yang Tak Sesuai Kesepakatan. Foto: Istimewa
Karimun, KepriHeadline.id – Ratusan warga Desa Sugi, Kecamatan Sugie Besar, Kabupaten Karimun, menggelar aksi demonstrasi menolak penjualan lahan mangrove yang dilakukan tanpa persetujuan masyarakat.
Aksi yang didominasi oleh kaum ibu ini berlangsung di depan kantor desa setelah sebelumnya para demonstran berkeliling desa sambil berorasi. Warga memprotes penjualan lahan mangrove di pesisir Pulau Sugi seluas kurang lebih 80 hektare, yang rencananya akan dijadikan lokasi pembangunan perusahaan energi.
Menurut masyarakat, penjualan tersebut dilakukan tanpa adanya kesepakatan resmi yang melibatkan mereka. Dimana, dalam pertemuan sebelumnya antara warga dan pihak perusahaan, Gurin Energy, telah disepakati bahwa penjualan lahan mangrove akan dibatalkan. Namun, warga kemudian mendapat informasi bahwa pembayaran lahan tersebut sudah dilakukan melalui pihak desa.
“Kami mendapat kabar bahwa pembayaran sudah dilakukan, padahal hasil rapat bersama warga sebelumnya menyatakan penjualan itu dibatalkan. Ketika kami konfirmasi langsung ke pihak Gurin Energy, mereka membenarkan bahwa pembayaran memang sudah dilakukan,” ujar tokoh masyarakat, Supiannadi.
Ia mengatakan, warga setempat tidak menolak investasi, namun meminta agar rencana pembangunan dilakukan dengan mempertimbangkan wilayah yang menjadi sumber penghidupan mereka.
Lahan mangrove tersebut merupakan tempat warga mencari nafkah melalui aktivitas menangkap ikan, menjala, serta mengumpulkan hasil laut seperti kepiting dan kerang.
“Saat ini, lahan yang dijual itu adalah tempat kami bergantung hidup. Di sana kami memancing, menjala, dan mencari hasil laut lainnya,” tambahnya.
Tokoh masyarakat lainnya, Joni, menyebutkan bahwa warga juga mempertanyakan tindakan pihak desa yang menerbitkan surat terkait lahan mangrove. Menurutnya, penerbitan surat tersebut bertentangan dengan undang-undang.
“Warga menduga ada keterlibatan oknum kepala desa dan pihak Gurin Energy dalam transaksi ini,” ungkap Joni.
Hingga berita ini ditulis, Kepala Desa Sugi, Mawasi, belum memberikan keterangan resmi terkait permasalahan tersebut. Warga berharap ada kejelasan dan penyelesaian yang adil agar konflik ini tidak berlarut-larut.
(*)
Ikuti berita lainnya di
GOOGLE NEWS
Eksplorasi konten lain dari Kepriheadline.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Penulis : Ricky Robian Syah
Editor : Ricky Robian Syah
Follow WhatsApp Channel www.kepriheadline.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow