Karimun, KepriHeadline.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, masih menunggu hasil uji laboratorium terkait sampel makanan bergizi gratis (MBG) yang diduga menjadi penyebab puluhan siswa mengalami gejala keracunan di dua sekolah.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Karimun, Soerjadi, menjelaskan bahwa sampel makanan dari kedua sekolah telah dikirim dan diuji oleh Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) Batam.
“Hasilnya sampai saat ini belum keluar. Kami masih menunggu, dan akan segera merilisnya jika sudah ada,” ujar Soerjadi, Senin (29/9/2025).
Ia menambahkan, proses uji laboratorium biasanya memakan waktu tiga hari. Jika hasil awal menunjukkan negatif bakteri, maka kesimpulan bisa segera diketahui.
Namun, jika ditemukan indikasi positif bakteri, peneliti memerlukan waktu tambahan untuk memastikan jenis bakteri yang terkandung dalam makanan tersebut.
“Jadi, saat ini kita masih menunggu prosesnya,” kata Soerjadi.
Sebelumnya diberitakan, puluhan anak di Karimun harus dilarikan ke puskesmas setelah diduga mengalami keracunan usai menyantap makanan bergizi gratis. Kejadian itu berlangsung pada Kamis dan Jumat di dua sekolah berbeda.
Pada hari pertama, sebanyak 15 siswa SMPN 2 Karimun menjadi korban dugaan keracunan. Sementara pada hari kedua, sembilan siswa SDN 010 Meral juga mengalami gejala serupa.
Akibat insiden tersebut, Badan Gizi Nasional (BGN) langsung menghentikan sementara operasional dua Satuan Pelayanan Penyedia Gizi (SPPG) yang mendistribusikan makanan ke sekolah-sekolah tersebut. Penghentian dilakukan hingga hasil uji laboratorium resmi diumumkan.
(*)
Ikuti berita lainnya di GOOGLE NEWS
Eksplorasi konten lain dari Kepriheadline.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Penulis : Ricky Robian Syah
Editor : Ricky Robian Syah