Karimun, KepriHeadline.id – Anggota DPRD Kabupaten Karimun, Eri Januardin, memprotes pembangunan tiang listrik di kawasan coastal area atau kota lama Karimun yang dinilainya tidak sesuai dengan konsep awal penataan kawasan tersebut.
Eri mengatakan, beberapa hari lalu ia mendapati telah berdiri sejumlah tiang listrik di kawasan coastal area. Setelah dikonfirmasi, tiang tersebut merupakan milik PLN yang diperuntukkan sebagai penunjang aliran listrik ke gedung Mal Pelayanan Publik (MPP).
“Terlepas untuk kepentingan siapa dan instansi mana, yang saya persoalkan adalah sejak awal pembangunan kawasan itu dirancang sebagai area bebas kabel. Coastal area ini adalah wajah baru Kabupaten Karimun,” kata Eri, Jumat (15/12/2025).
Menurut Eri, kehadiran tiang listrik di kawasan tersebut jelas bertentangan dengan konsep pembangunan awal yang menonjolkan estetika kota. Ia menilai pemasangan tiang justru merusak keindahan kawasan yang telah dibangun dengan anggaran besar.
“Bayangkan wajah baru kabupaten dicoret-coret dengan tiang listrik. Tentu dari sisi estetika sangat mengganggu. Saya sangat memprotes pembangunan jaringan listrik di kawasan itu karena sudah tidak sesuai dengan konsep awal,” ujarnya.
Eri mengaku telah menanyakan persoalan ini kepada sejumlah pihak. Ia menyebut Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Karimun mengaku tidak mengetahui pemasangan tersebut. Sementara itu, Pelaksana Tugas di instansi terkait juga memberikan jawaban yang dinilai belum jelas.
Ia kemudian menghubungi pihak PLN dan mendapat penjelasan bahwa jaringan listrik tersebut untuk menunjang kebutuhan MPP. Dari komunikasi itu, Eri juga mengetahui bahwa PLN sebenarnya telah menyarankan agar kabel listrik ditanam di bawah tanah.
“PLN sudah menyarankan agar kabel ditanam, tapi alasannya dari dinas terkait tidak cukup biaya. Ini yang menurut saya aneh. Kalau bicara anggaran, seharusnya sejak awal sudah dihitung,” kata Eri.
Eri menegaskan, dengan nilai pembangunan kawasan kota yang mencapai ratusan miliar rupiah, seharusnya persoalan jaringan listrik tidak menjadi alasan untuk mengorbankan konsep dan estetika kota.
“Sayang sekali, hanya karena alasan kekurangan dana untuk jaringan listrik, keindahan kota jadi hilang. Padahal para pendiri daerah ini sudah susah payah meletakkan dasar pembangunan yang baik,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa jika sejak sekarang tidak diantisipasi, ke depan pemasangan tiang listrik di kawasan tersebut bisa semakin semrawut.
“Kalau sekarang sudah ada tiang, tidak menutup kemungkinan ke depan akan bertambah lagi. Saya tidak bisa membayangkan nanti kabel-kabel berseleweran seperti jaring laba-laba di kota lama,” kata Eri.
Eri pun meminta pemerintah daerah mengevaluasi kembali kebijakan penataan jaringan listrik di kawasan coastal area agar tetap sejalan dengan konsep awal pembangunan kota bebas kabel.
(*)
Eksplorasi konten lain dari Kepriheadline.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Penulis : Ricky Robian Syah
Editor : Ricky Robian Syah





