Sepanjang 2024, 10 Kasus Bunuh Diri Guncang Kabupaten Karimun

- Author

Kamis, 26 Desember 2024 - 16:48 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Gantung Diri.

Ilustrasi Gantung Diri.

Karimun, KepriHeadline.id – Sepanjang tahun 2024, Kabupaten Karimun mencatat peningkatan jumlah kasus bunuh diri yang cukup mengkhawatirkan. Berdasarkan data yang dihimpun, sebanyak 10 kasus dugaan bunuh diri terjadi dalam kurun waktu Januari hingga Desember 2024. Beragam faktor diduga menjadi pemicu terjadinya kasus-kasus ini, mulai dari masalah ekonomi, konflik asmara, hingga persoalan pribadi lainnya yang kompleks. Fenomena ini menjadi perhatian serius bagi masyarakat dan pihak berwenang di Kabupaten Karimun. Selain menunjukkan perlunya peningkatan kesadaran akan kesehatan mental, kasus-kasus ini juga menggarisbawahi pentingnya upaya pencegahan melalui dukungan sosial dan akses layanan kesehatan yang memadai. Berikut ini, rangkuman data dan analisis dari KepriHeadline.id sepanjang tahun 2024:

Pegawai Ditemukan Gantung Diri di Lantai 6 RSUD Muhammad Sani Karimun

Awal tahun 2024, Kabupaten Karimun dihebohkan dengan kasus gantung diri dilakukan oleh pegawai RSUD Muhammad Sani berinisial DA (43) di lantai 6 rumah sakit plat merah tersebut, Sabtu, 20 Januari 2024. Berdasarkan penyelidikan kepolisian, alasan Korban DA nekat mengakhiri hidupnya dikarenakan depresi akibat sakit yang dideritanya. DA diketahui memiliki riwayat sakit gangguan psikologi, akibat insomnia yang dideritanya sejak lama.

Remaja Gantung Diri di Pondok Kayu Kawasan Jenderal Sudirman Poros

Tidak berselang lama, dari kasus gantung diri dilakukan pegawai RSUD Muhammad Sani, seorang pemuda berinisial DR (22) dilaporkan nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di sebuah pondok kayu di kawasan kebun wilayah Jalan Poros, Kecamatan Tebing, Senin, 29 Januari 2024. Korban BR disebutkan sempat hilang dan akhirnya ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia di pondok kebun milik orang tuanya. Tidak diketahui pasti penyebab korban nelat akhiri hidupnya, namun polisi telah mengkonfirmasi bahwa BR murni meninggal karena bunuh diri.

Pria 30 Tahun Gantung Diri di Kamar Rumah Kawasan Telaga Timah

Dua hari setelah kasus bunuh diri kedua di Karimun, Seorang Pria berinisial YA (30) kembali menghebohkan warga, karena diduga mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri menggunakan seutas tali di kamar rumahnya. Sebelum ditemukan meninggal gantung diri, korban YA diketahui sempat mengeluarkan pernyataan ingin mengakhiri hidupnya. Akan tetapi, tak disangka upaya bunuh diri benar-benar terjadi. korban YA sebelum gantung diri dikabarkan sempat bertengkar dengan istrinya, dimana dari pertengkaran itu sang istri pergi dari rumah dengan membawa keempat orang anaknya ke Pekanbaru.

Gantung Diri di Rumah Samping Perpusatakaan Daerah Karimun

Kasus Gantung Diri mengalami peningkatan cukup tinggi pada awal tahun 2024, dimana dalam waktu berdekatan sejumlah kasus gantung diri terjadi. Pada kasus keempat, seorang pemuda berusia 47 tahun berinisial HS dikabarkan mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di kamar rumahnya di samping Perpusatakaan Daerah Karimun, Selasa 6 Februari 2024. Hs ditemukan meninggal gantung diri pertama kali oleh abang kandungnya saat hendak mengantarkan uang kepadanya. Menurut keterangan kakak korban, HS dikenal sebagai orang yang tertutup, dan kerap menyendiri dirumah. Sebelum upaya gantung diri, ia juga pernah menyrbutkan untuk mengakhiri hidupnya tersebut.

Diduga Masalah Asmara, Pria di Belat Nekat Akhiri Hidup dengan Gantung Diri

Kasus bunuh diri bukan hanya ditemukan dk wilayah Pulau Karimun saja, pada Minggu, 3 Maret 2024, seorang Pria berinisial MS ditemukan meninggal dunia dengan cara gantung diri. Pria berinisial MS itu nekat mengakhiri hidupnya karena alasan asmara. Korban disebut merasa kecewa terhadap seorang wanita yang diketahui Istrinya, selain itu korban juga sempat meninggalkan sepucuk surat yang ditujukan kepada istri dan ibunya.

Ibu Dua Anak di Teluk Air, Akhiri Hidup Dengan Gantung Diri

Pada Rabu, 3 Juli 2024, seorang ibu rumah tangga nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di rumah kawasan Teluk Air. Ibu dua anak itu, akhiri hidupnya dengan gantung diri di kamar rumahnya, saat suami dan anak-anaknya tidak berada di rumah.

Pria di Pongkar Gantung Diri di Rumah Kawasan Pongkar

Pada hari yanh sama pada 3 Juli 2024, kasus bunuh diri terjadi hanya berselang waktu beberapa jam saja. Setelah dihebohkan dengan penemuan ibu rumah tangga di teluk air meninggal setelah gantung diri, beberapa jam setelahnya, seorang pemuda juga ditemukan akhiri hidup dengan cara gantung diri. Korban diketahui berinisial AH (42) itu nekat mengakhiri hidupnya di rumah, saat keluarganya sedang berjualan di kawasan Air Terjun Pongkar.

Siswi SMA Akhiri Hidup Dengan Lompat ke Laut

Pada 2 September 2024, Seorang siswi SMA Negeri 1 Kundur berinisial CPF (17) menghebohkan warga Karimun, setelah hilang usai lombat ke laut di kawasan Pelabuhan Airud, Sei Sebesi, Kecamatan Kundur. Korban CPF sempat hilang selama tiga hari setelah melakukan aksi nekat tersebut, korban ditemukan meninggal dunia di sekitar perairan Pulau Panjang, Desa Degung, Kecamatan Belat. Motif korban melakukan aksi nekat tersebut, kabarmya fipicu dari aksi bully dilakukan oleh sejumlah oknum di SMA tempatnya disekolah. Namun, setelah penyelidikan berjalan, indikasi bullying itu dibantah aparat kepolisian.

Ibu Dua Anak di Teluk Uma, Akhiri Hidup Dengan Gantung Diri

Warga Kelurahan Teluk Uma, Kecamatan Tebing, Kabupaten Karimun, digemparkan dengan ditemukannya seorang wanita berinisial RS (37) yang diduga mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, Minggu, 3 November 2024. Rs ditemukan pertama kali oleh anak sulungnya, yang baru berusia 8 tahun, di dalam kamar rumah mereka. Sang anak yang melihat kondisi ibunya tergantung di teralis kamar segera memberi tahu keluarga dan tetangga terdekat. Kejadian tragis ini pun sontak mengundang perhatian warga sekitar.

Pria di Kundur Meninggal Dunia, Diduga Gantung Diri

Warga Teluk Kecik, Dusun Gemuruh, Kecamatan Kundur Barat, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, digemparkan oleh penemuan seorang pria yang gantung diri di rumahnya, Minggu pagi, 15 Desember 2024. Pria berinisial Am, berusia 42 tahun, ditemukan tewas tergantung di rumahnya yang berlokasi di Teluk Kecik, RT 02 RW 02, Desa Gemuruh, Kecamatan Kundur Barat. Berdasarkan informasi yang dihimpun, korban yang belum menikah tersebut diduga mengakhiri hidupnya dengan menggunakan seutas tali. Am diketahui mengalami gangguan penglihatan berat sejak lahir dan tinggal sendirian di rumahnya. Penemuan menghebohkan ini pertama kali diketahui oleh ibu kandung korban, berinisial S, yang tinggal tidak jauh dari rumah korban. (*) Disclaimer: Muatan dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun untuk melakukan tindak serupa. Bagi Anda yang memiliki merasakan gejala depresi dengan kecenderungan pemikiran bunuh diri, segeralah berkonsultasi dengan pihak yang bisa membantu seperti psikolog, psikiater maupun klinik kesehatan mental yang ada di wilayah Anda.   (*)        

Eksplorasi konten lain dari Kepriheadline.id

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Penulis : Ricky Robian Syah

Editor : Ricky Robian Syah

Follow WhatsApp Channel www.kepriheadline.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Kamis, 26 Desember 2024 - 16:48 WIB

Sepanjang 2024, 10 Kasus Bunuh Diri Guncang Kabupaten Karimun

Berita Terbaru

Eksplorasi konten lain dari Kepriheadline.id

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca