Cagub Kepri Nomor Urut 2 Aunur Rafiq menggelar kampanye di Bukit Tembak. Foto: Istimewa
Karimun, KepriHeadline.id – Calon Wakil Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) nomor urut dua, Aunur Rafiq, menyatakan tingginya aspirasi masyarakat untuk perubahan dalam kepemimpinan di provinsi tersebut.
Menurutnya, suara ini semakin nyata terdengar selama rangkaian kampanye yang ia lakukan di berbagai wilayah, termasuk Kota Tanjungpinang, Kabupaten Bintan, dan Lingga.
“Saya melihat langsung, animo masyarakat untuk mengganti pemerintah di provinsi sangat tinggi, dan terus meningkat setiap harinya,” ungkap Rafiq setelah menyapa warga di Kampung Sukajaya, Kelurahan Sei Pasir, Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun, Minggu, 27 Oktober 2024.
Rafiq menyebutkan, keinginan masyarakat untuk perubahan terutama muncul dari mereka yang merasa belum merasakan manfaat pembangunan yang merata di Kepri. “Warga ingin pemimpin yang benar-benar hadir, yang mampu memberikan ketenangan dan kesejukan bagi mereka. Karena itu, kita juga melihat munculnya gerakan di media sosial yang menyerukan pergantian kepemimpinan,” tambah Rafiq.
Ia menekankan bahwa aspirasi masyarakat ini seharusnya dijadikan bahan introspeksi untuk pemerintah. Ia pun mengingat pengalamannya sendiri saat Pilkada Kabupaten Karimun tahun 2020, ketika masyarakat menyuarakan keinginan perubahan.
“Saya pernah mengalami sendiri gerakan perubahan saat Pilkada 2020 di Karimun. Kita tidak boleh marah dengan suara seperti itu, melainkan harus menjadikannya refleksi untuk memperbaiki diri. Begitu pun saat saya memimpin, saya berusaha memperbaiki hal-hal yang belum maksimal, meskipun belum semuanya tercapai,” kata Rafiq.
Beberapa isu yang disampaikan masyarakat, khususnya di Bintan, terkait sulitnya warga lokal memperoleh pekerjaan. “Meskipun ada lapangan kerja di perusahaan-perusahaan, anak-anak tempatan sering mengalami kesulitan. Bahkan, ada yang harus membayar kepada broker untuk bisa bekerja,” ujarnya.
Sebagai perbandingan, Rafiq menyebutkan bahwa di Karimun, ia menerapkan kebijakan yang mewajibkan perusahaan mempekerjakan 70 persen tenaga kerja lokal, yang dituangkan dalam Peraturan Bupati. Selain itu, ia juga menjalankan misi pelatihan keterampilan bagi 3.000 pemuda, yang hingga kini sudah tercapai lebih dari 2.000 peserta, sebagaimana tercatat di Dinas Tenaga Kerja.
Selain isu ketenagakerjaan, warga juga mengeluhkan tidak meratanya pembangunan infrastruktur. “Masyarakat juga merindukan pemimpin yang dekat dengan mereka, yang mau duduk bersama di tengah-tengah mereka,” imbuhnya.
Meski begitu, Rafiq mengakui bahwa pemerintah provinsi telah banyak berkontribusi dalam pembangunan. Namun, jika diberi kepercayaan bersama Calon Gubernur Muhammad Rudi, Rafiq berkomitmen untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada.
“Hal-hal baik yang sudah ada akan kami lanjutkan. Tidak semua hal buruk, jika kita menyebut semua buruk maka itu sama saja tidak bersyukur. Yang baik akan kita syukuri, tetapi yang kurang baik akan kita perbaiki,” kata Rafiq.
(*)
Ikuti berita lainnya di
GOOGLE NEWS
Eksplorasi konten lain dari Kepriheadline.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Penulis : Ricky Robian Syah
Editor : Ricky Robian Syah
Follow WhatsApp Channel www.kepriheadline.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow