Proses kelahiran bayi Putri Karunia Dewi di atas Kapal SB Karunia Jaya. Foto: tangkapan layar video
KepriHeadline.id – Bayi cantik yang lahir di atas kapal SB Karunia Jaya diberikan nama oleh ibunya Putri Karunia Dewi.
Bayi perempuan itu dilahirkan oleh ibunya bernama Norzila Panindiya Sari (22) warga Parit Mawar, Teluk Dalam, Kecamatan Kuala Kampar, Pelalawan, Provinsi Riau.
Kelahiran itu dikategorikan tidak biasa, karena terjadi diatas Kapal SB Karunia Jaya dengan rute perjalanan Penyalai – Tanjung Balai Karimun (Sebelumnya diberitakan Tanjungbatu- Karimun).
“Dari informasi yang kita dapat, memang ibu yang bernama Nor Zila ini pasien rujukan yang berangkat dari Penyalai ke Karimun,” kata Kepala Pos KSOP pelabuhan Sri Tanjung Galam atau KPK, Ahcmad Zaliansyah, Senin 27 November 2023.
Ahcmad menyebutkan, proses kelahiran bayi perempuan itu berjalan dengan lancar dengan bantuan dua bidan yang ketika itu mendampinginya untuk dirujuk ke RSUD Muhammad Sani Karimun.
“Sampai di pelabuhan, langsung dibawa ke RSUD untuk proses pemulihan,” ujarnya.
Ahcmad juga mendapat kabar bahwa bayi perempuan yang lahir di atas kapal Karunia Jaya tersebut juga telah diberi nama yang tentunya juga memakai nama kapal Karunia.
“Sudah ada diberi nama, yaitu Putri Karunia Dewi,” katanya.
Setelah menjalani proses pemulihan di RSUD, ibu beserta bayi tersebut dikabarkan telah kembali ke daerah asalnya di Kabupaten Pelalawan, Riau.
“Telah dikomfirmasikan, ibu Nor dan bayi Putri Karunia sudah pulang dan kembali ke daerahnya,” ujar Kapos KSOP Pelabuhan KPK, Achmad.
Kisah Kelahiran Putri Karunia Dewi
Putri Karunia Dewi bersama dua bidan yang membantu proses kelahirannya. Foto: Dokumen Puskesmas Kuala Kampar.
Kepala Puskesmas Kuala Kampar Hasniati menceritakan awal kronologis kelahiran bayi perempuan dari pasangan Norzila Panindiya Sari dan Hasan Ashari asal Penyalai, Provinsi Riau tersebut.
Menurutnya, Pasien atas nama Norzila Panindiya Sari itu sebenarnya diprediksi akan melahirkan pada 6 Desember 2023 mendatang. Akan tetapi, pada Minggu, 26 November lalu, pasien telah mengalami kontraksi.
“Pada awalnya dijadwalkan oleh dokter RS M Sani Karimun, operasi Tanggal 6 Desember 2023. Akan tetapi pada 26 November lalu pasien telah mengalami kontraksi dan masuk ke Puskesmas pada pukul 06.00 WIB,” kata Hasniati, Selasa, 28 November 2023.
Disebutkannya, dengan mempertimbangkan kondisi pasien yang telah menjalani operasi setelah melahirkan anak pertama dan adanya risiko pendarahan, dokter Puskesmas Kuala Kampar menyarankan untuk merujuk pasien ke Rumah Sakit di Tanjungbalai Karimun.
“Jadi pasien karena sudah ada kontraksi dan Ia memiliki Post SC atau bekas operasi anak pertama. Jadi dokter kami, berikan kebijakan untuk di rujuk ke Rs di Karimun, karena ditakutkan ada pendarahan,” ujarnya.
Ia menceritakan, dalam perjalanan menuju Tanjung Balai Karimun, pasien bernama Norzila tersebut mengalami kontraksi menuju kelahiran. Sehingga, dengan bantuan dua orang bidan yang mendampinginya, proses kelahiran harus dilakukan di atas kapal.
“Dipengaruhi dengan kondisi pasien yang bagus dan saat itu gelombang cukup kuat, jadi pasien semakin kuat hendak melahirkan. Dan dibantu dengan dua bidan yang mendampinginya, alhamdulillah proses lahiran berjalan dengan lancar dan bayi selamat,” katanya.
Lebih lanjut, Ia mengatakan, meskipun proses lahiran berjalan dengan lancar, pasien tersebut tetap dirujuk ke RSUD Muhammad Sani untuk memastikan kesehatannya. Sehingga, kapal yang saat itu membawa pasien tetap berlabuh sampai ke tujuan.
“Karena takut ada pendarahan dan hal lainnya, tetap dibawa ke Karimun. Tapi Alhamdulillah, sampai disana, pasien tidak ada masalah dan dalam kesehatan sehat,” katanya.
(*)
Ikuti berita lainnya di GOOGLE NEWS
Eksplorasi konten lain dari Kepriheadline.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Follow WhatsApp Channel www.kepriheadline.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow