Karimun, Kepriheadline.id – Kapal motor bermuatan semen bernama KLM Green 6 dilaporkan tenggelam di Perairan Pulau Moro, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, pada Sabtu pagi (25/10/2025). Kapal yang mengangkut 195 ton semen itu tenggelam setelah menabrak terumbu karang di kawasan tersebut.
Dari informasi yang dihimpun, satu orang awak kapal bernama Andika dinyatakan hilang usai insiden itu. Hingga kini, tim gabungan SAR masih melakukan pencarian terhadap korban.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kelas A Tanjungpinang, Fazzli, membenarkan adanya laporan tenggelamnya kapal tersebut. Ia menyebut, sejak laporan diterima, tim langsung dikerahkan ke lokasi kejadian untuk melakukan pencarian dan penyelamatan.
“Kami menurunkan armada dari SAR Karimun, dibantu Ditpolair Polda Kepri, Satpolair Polres Karimun, KPLP, serta Lanal Karimun. Pencarian dilakukan sejak hari pertama dan terus dilanjutkan dengan perluasan area pada hari kedua,” ujar Fazzli, Minggu (26/10/2025).
Pada hari kedua operasi, Minggu (26/10/2025), tim SAR gabungan kembali melanjutkan pencarian sesuai rencana operasi hari ke-2 (H+2). Area pencarian diperluas hingga 10 mil laut dari titik koordinat kejadian, yakni 0°50’04.2”N – 103°38’13.2”E, berjarak sekitar 16,9 mil laut dari Dermaga RIB Pos SAR Tanjung Balai Karimun.
Pencarian dilakukan di permukaan laut menggunakan kapal dan drone thermal untuk memantau dari udara. Tim juga melakukan penyisiran di sekitar Pantai Pulau Belukar dan berkoordinasi dengan perangkat desa serta warga Pulau Sugi Bawah.
“Selain unsur SAR, pencarian juga dibantu nelayan setempat dan keluarga korban yang menggunakan perahu kayu. Kami berharap korban segera ditemukan,” kata Fazzli.
Operasi SAR melibatkan sejumlah unsur, antara lain Pos SAR Tanjung Balai Karimun, Pos AL Moro, Polair Polres Karimun, Polsek Moro, KM Melci 88, serta masyarakat nelayan sekitar.
Adapun peralatan yang digunakan meliputi Rescue Car Dmax, Rigid Inflatable Boat (RIB), drone thermal, alat komunikasi (Alkom), responder bag, serta peralatan evakuasi.
Kondisi cuaca di lokasi dilaporkan berawan, dengan tinggi gelombang 1,25 hingga 2,5 meter dan angin bertiup dari arah utara dengan kecepatan 3–6 knot. Meski begitu, hingga saat ini belum ada hambatan berarti dalam pelaksanaan operasi pencarian.
“Semua personel di lapangan tetap siaga dan terus melakukan penyisiran hingga batas waktu operasi yang ditentukan,” ujar Fazzli menambahkan.
Hingga berita ini diterbitkan, Andika Franata Panjaitan masih dalam pencarian, sementara tim SAR gabungan terus berupaya memperluas area penyisiran di sekitar perairan Pulau Moro.
(*)
Eksplorasi konten lain dari Kepriheadline.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Penulis : Ricky Robian Syah
Editor : Ricky Robian Syah






