Karimun, KepriHeadline.id – Meski hasil uji laboratorium dari Balai Teknis Kesehatan Lingkungan (BTKL) Batam telah dirilis, penyelidikan kasus dugaan keracunan makanan di dua sekolah di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, belum bisa dilanjutkan.
Polisi menyatakan masih menunggu hasil uji sampel dari Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Riau sebelum mengambil langkah lanjutan. Hasil dari Labfor tersebut akan menjadi dasar utama untuk memastikan penyebab pasti kasus yang sempat menimbulkan keresahan masyarakat.
Kapolres Karimun AKBP Robby Topan Manusiwa menjelaskan, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan sampel dari Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Riau. Hasil tersebut akan menjadi acuan utama untuk memastikan penyebab pasti kasus yang sempat menimbulkan keresahan masyarakat.
“Dari penyelidikan sementara, diketahui sebagian besar anak-anak yang mengalami gejala keracunan tidak hanya mengonsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG), tetapi juga jajanan sekolah,” ujar Robby, Jumat (3/10/2025).
Kapolres mengatakan, Sejauh ini, polisi sudah memeriksa sekitar 15 saksi, mulai dari pihak penyedia makanan (SPPG), guru, siswa, hingga pihak sekolah. Selain itu, sejumlah sampel makanan juga telah dikirim ke Labfor Polda Riau untuk diuji lebih lanjut.
“Kami masih menunggu hasil Labfor. Kasus ini tetap menjadi atensi kami, dan diharapkan masyarakat bersabar serta tidak membuat spekulasi liar,” kata Robby.
Ia menambahkan, pihaknya juga mengingatkan seluruh dapur penyedia MBG agar mematuhi prosedur operasional standar (SOP) dan memperhatikan kualitas bahan baku.
“Jangan sampai ada bahan makanan yang tidak layak digunakan. SOP harus benar-benar dijalankan,” tegasnya.
(*)
Ikuti berita lainnya di GOOGLE NEWS
Eksplorasi konten lain dari Kepriheadline.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Penulis : Ricky Robian Syah
Editor : Ricky Robian Syah