Karimun, KepriHeadline.id – Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sungai Lakam, Rezeki Dapur, untuk sementara waktu menghentikan operasional setelah sejumlah siswa dilaporkan mengalami keluhan kesehatan usai mengonsumsi makanan bergizi gratis (MBG).
Akibat penghentian ini, sebanyak 3.941 penerima manfaat sementara tidak mendapatkan jatah MBG. Dari jumlah itu, 3.715 orang merupakan pelajar dari sembilan sekolah, sedangkan 226 penerima lainnya berasal dari empat posyandu (balita, ibu hamil, dan ibu menyusui).
Tak hanya penerima manfaat, sekitar 50 pekerja dapur juga ikut terdampak. Mereka terancam kehilangan penghasilan karena sistem kerja dihitung harian.
“Untuk dapur SPPG Sungai Lakam ini, ada 3.941 penerima manfaat, baik pelajar maupun posyandu. Kami juga punya sekitar 50 pekerja harian yang setiap hari menyiapkan menu MBG,” kata Owner Rezeki Dapur, Rezekila Azizah, Selasa (30/9/2025).
Menurutnya, para pekerja yang biasa menerima upah harian kini tidak bisa bekerja selama dapur berhenti beroperasi.
“Hitungannya gaji per hari, jadi kalau tidak beroperasi otomatis mereka juga tidak mendapat upah,” tambahnya.
Meski demikian, Rezekila memastikan bahwa pihaknya terus memantau kondisi siswa yang sempat mengalami keluhan usai menyantap MBG.
“Kami selalu menanyakan kondisi mereka setiap hari, alhamdulillah saat ini semuanya sudah membaik,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala SPPG Sungai Lakam 1, Meciridayani, menjelaskan bahwa dapur bisa kembali beroperasi tidak hanya bergantung pada hasil uji laboratorium sampel makanan, tetapi juga menunggu instruksi dari Badan Gizi Nasional (BGN).
“Mudah-mudahan hasil uji lab segera keluar dengan hasil yang baik. Setelah itu, kami menunggu instruksi dari BGN serta melengkapi sejumlah syarat terbaru agar dapur bisa kembali beroperasi,” katanya.
(*)
Ikuti berita lainnya di GOOGLE NEWS
Eksplorasi konten lain dari Kepriheadline.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Penulis : Ricky Robian Syah
Editor : Ricky Robian Syah