Karimun, KepriHeadline.id – Berdasarkan data terbaru dari Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) mengalami penurunan hingga pertengahan April 2025. Meski demikian, dua kasus kematian dilaporkan, menimpa seorang anak setelah dua tahun Karimun bebas dari kasus kematian akibat DBD.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, Rachmadi, menjelaskan bahwa sejak Januari hingga pertengahan April, terdapat delapan titik penyebaran kasus DBD di wilayah tersebut.
“Kasus DBD memang menunjukkan tren penurunan sejak awal tahun, namun sangat disayangkan, satu anak meninggal dunia akibat penyakit ini,” ujar Rachmadi.
Berikut rincian jumlah kasus yang terdata sepanjang awal tahun hingga April 2025 adalah sebagai berikut:
- Januari: 55 kasus
- Februari: 24 kasus
- Maret: 21 kasus
- Pertengahan April: 15 kasus
Total ada 115 kasus dengan dua korban meninggal dunia.
Distribusi kasus berdasarkan kecamatan:
- Karimun: 30 kasus
- Meral: 25 kasus
- Meral Barat: 4 kasus
- Tebing: 29 kasus
- Kundur: 15 kasus
- Moro: 4 kasus
- Sugie Besar: 1 kasus
- Kundur Barat: 7 kasus
Jika dibandingkan dengan enam tahun terakhir, jumlah kasus DBD mengalami fluktuasi:
- 2019: 232 kasus (4 kematian)
- 2020: 445 kasus (1 kematian)
- 2021: 536 kasus (7 kematian)
- 2022: 760 kasus (4 kematian)
- 2023: 86 kasus (0 kematian)
- 2024: 248 kasus (0 kematian)
“Angkanya memang fluktuatif, namun kami bersyukur dalam dua tahun terakhir berhasil menekan angka kematian,” tambah Rachmadi.
Ia menjelaskan bahwa meningkatnya kasus tahun ini bertepatan dengan datangnya musim hujan di wilayah Karimun. Anak-anak menjadi kelompok paling rentan, dengan gejala umum berupa demam tinggi dan munculnya bintik merah di kulit.
Berdasarkan data, 29 persen kasus menyerang anak perempuan usia 5–14 tahun, sementara 24 persen menyerang anak laki-laki pada usia yang sama.
Sebagai langkah pencegahan, Rachmadi mengimbau masyarakat untuk rutin melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan abatisasi, serta menerapkan Gerakan 3M Plus:
- Menguras tempat penampungan air
- Menutup rapat tempat penyimpanan air
- Mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk
- Plus: mencegah gigitan dan perkembangan nyamuk Aedes aegypti
“Kami mengajak seluruh warga untuk tetap waspada dan melaksanakan PSN serta 3M Plus minimal seminggu sekali di lingkungan masing-masing. Peran aktif masyarakat sangat penting untuk mencegah DBD,” tutupnya.
(*)
Ikuti berita lainnya di GOOGLE NEWS
Eksplorasi konten lain dari Kepriheadline.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Penulis : Ricky Robian Syah
Editor : Ricky Robian Syah