Karimun, KepriHeadline.id – Desa Pangke Barat di Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, kini tengah bertransformasi menjadi “Kampung Pendidikan”. Puluhan anak muda dan warga setempat baru saja menyelesaikan program intensif peningkatan keterampilan di berbagai bidang.
Program bertajuk Sustainability Talent ini merupakan inisiatif tanggung jawab sosial (CSR) dari perusahaan migas asal Italia, PT Saipem Indonesia Karimun Yard (SKY). Melalui program tersebut, peserta dibekali keterampilan bahasa Inggris, komputer, hingga pelatihan teknis fitter dan welder (pengelasan).
“Inisiatif ini mencerminkan komitmen Saipem terhadap pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal, melalui pendidikan, peningkatan keterampilan, dan pemberdayaan masyarakat,” ujar Diko Getty Tuerah, Sustainability Coordinator PT Saipem Indonesia Karimun Yard, dalam acara Closing Ceremony program Kampung Pendidikan di Pangke Barat, Rabu (15/10/2025).
Sebanyak 10 orang mengikuti pelatihan welder, 6 orang pelatihan fitter, 22 warga termasuk pemuda dan ibu-ibu mengikuti kursus bahasa Inggris, serta 9 orang lainnya menuntaskan pelatihan komputer.
Menurut Diko, Saipem juga telah melakukan studi banding ke Kampung Inggris di Yogyakarta untuk memperkaya konsep pelatihan di Pangke Barat.
“Kami ingin menerapkan semangat Kampung Inggris itu di Pangke Barat,” kata Diko.
“Harapannya, kawasan ini bisa menjadi pusat pembelajaran berbasis komunitas yang berkelanjutan.” tambahnya.
Tak berhenti di situ, Saipem berencana meluncurkan program “Little Lihse” di SD dan SMP Pangke Barat pada November 2025, yang akan melibatkan sekitar 150 siswa. Program tersebut ditujukan untuk memperkenalkan pembelajaran bahasa Inggris sejak dini.
Bupati Karimun Iskandarsyah menyambut positif langkah Saipem tersebut. Ia menilai program Kampung Pendidikan sebagai bentuk nyata tanggung jawab sosial perusahaan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) lokal.
“Anak-anak kita harus siap bersaing, tidak hanya di Karimun, tetapi juga di pasar kerja yang lebih luas,” ujar Iskandarsyah. “Kalau mereka sudah punya keterampilan dan kemampuan bahasa, tentu perusahaan akan lebih memprioritaskan tenaga kerja lokal.”
Dengan perpaduan antara keahlian teknis dan kemampuan non-teknis, Pangke Barat kini menapaki jalur baru menuju kemandirian dan daya saing.
Program ini bukan hanya membuka peluang kerja, tetapi juga menumbuhkan harapan baru bahwa kampung kecil di pesisir Karimun dapat menjadi pusat lahirnya SDM unggul dari warga, oleh warga, dan untuk warga.
(*)
Eksplorasi konten lain dari Kepriheadline.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Penulis : Ricky Robian Syah
Editor : Ricky Robian Syah