Kepala KKP Kelas II Tanjungbalai Karimun Novi Hendri. Foto: Istimewa
Karimun, Kepriheadline.id – Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Tanjungbalai Karimun meningkatkan kewaspadaan di pintu masuk Pelabuhan Karimun, guna mencegah masuknya Virus Nipah.
Peningkatan kewaspadaan itu dilakukan karena, Kabupaten Karimun memiliki potensi besar masuknya virus tersebut, sebab kondisi geografis wilayah yang berdekatan dengan negara-negara yang berpotensi sebagai daerah endemis penyebaran virus nipah.
Kepala KKP Kelas II Tanjungbalai Karimun Novi Hendri mengatakan, peningkatan kewaspadaan tersebut dilakukan pasca Negara India pada 12 September melaporkan penemuan Virus Nipah.
“Ini merupakan peringatan untuk kita, bahwa harus melaksanakan deteksi dini dan respon, kita perlu meningkatkan kewaspadaan. Kenapa seperti itu, karena wilayah kita sangat berdekatan dengan wilayah endemis atau wilayah yang berpotensi ada penyebaran virus nipah,” kata Novi Hendri.
Dijelaskannya, Virus Nipah merupakan suatu penyakit yang dapat menular antara manusia ke manusia melalui kontak langsung, seperti makanan, atau penyakit-penyakit zoonosis.
Sementara Menurut WHO, Virus Nipah itu sendiri merupakan virus zoonosis (ditularkan dari hewan ke manusia) dan juga dapat ditularkan melalui makanan yang terkontaminasi atau langsung antar manusia.
Pada orang yang terinfeksi, penyakit ini menyebabkan berbagai penyakit mulai dari infeksi tanpa gejala (subklinis) hingga penyakit pernapasan akut dan ensefalitis yang fatal. Virus ini juga dapat menyebabkan penyakit parah pada hewan seperti babi, sehingga menimbulkan kerugian ekonomi yang signifikan bagi para peternak.
Lebih lanjut, Novi mengatakan, sejauh ini untuk wilayah Indonesia, memang belum ada dilaporkan penemuan dan deteksi adanya kasus Virus Nipah.
“Maka kita perlu meningkatkan kewaspadaan, agar virus nipah ini tidak masuk ke Karimun khususnya, dan Indonesia pada umumnya,” kata Novi.
Novi mengatakan, saat ini sebagai langkah antisipasi dan deteksi dini, KKP kelas II Tanjungbalai Karimun telah melakukan Surveilands epidemiologi di pintu masuk negara terhadap kedatangan orang, barang-barang masuk dan lainnya.
“Di Pelabuhan Internasional Karimun, kami telah memasang alat Thermoscanner untuk mendeteksi suhu, dimana apabila ada ditemukan penumpang yang memiliki suhu tubuh diatas 38 derajat celcius akan dilakukan observasi lebih mendalam sesuai SOP,” katanya.
Menurutnya, penanganan terhadap Virus Nipah ini tidak jauh berbeda dengan penanganan terhadap Virus Covid-19 beberapa waktu lalu, yakni dilakukan dengan melakukan pemeriksaan suhu tubuh terhadap orang-orang yang masuk dari Pelabuhan Internasional.
“Kami juga standbykan tenaga medis untuk mendukung upaya-upaya pendeteksian dini tersebut. Selain itu, koordinasi bersama stakeholder terkait juga terus dilakukan ,” tutupnya.
(cr1/red)
Ikuti berita lainnya di
GOOGLE NEWS
Eksplorasi konten lain dari Kepriheadline.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Follow WhatsApp Channel www.kepriheadline.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow