Karimun, KepriHeadline.id – Aksi damai sejumlah kelompok masyarakat di Kabupaten Karimun yang digelar di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Khusus Kepulauan Riau berakhir dengan audiensi bersama Kepala Kanwil DJBC Kepri, Adhang Noegroho Adhi.
Dalam pertemuan tersebut, perwakilan masyarakat menyampaikan keresahan terkait kelangkaan beras yang belakangan terjadi di Karimun. Mereka mendesak Bea Cukai agar memberikan kelonggaran terhadap distribusi bahan pangan, khususnya beras layak konsumsi dan kebutuhan pokok lainnya.
Selain itu, massa juga meminta agar barang-barang hasil penindakan Bea Cukai dapat didistribusikan kepada masyarakat untuk membantu memenuhi kebutuhan pangan.
Menanggapi hal itu, Adhang menegaskan pihaknya tidak pernah menghalangi masuknya pasokan beras ke Karimun. Ia menyebut, tidak ada kapal pembawa beras yang ditindak oleh Bea Cukai.
“Perlu kami luruskan kepada masyarakat, kami tidak pernah menghalangi. Tidak ada kapal pembawa beras yang kami tangkap. Bea Cukai selalu mendukung ketahanan pangan di Karimun,” kata Adhang saat audiensi, Selasa (19/8/2025).
Ia menambahkan, pihaknya siap mendorong penyelesaian persoalan kelangkaan beras dengan berkoordinasi bersama Pemerintah Kabupaten Karimun.
“Saya sudah ajak Pak Bupati, ayo kita selesaikan bersama. Kalau ada kesulitan, akan saya koordinasikan sampai ke Jakarta, ke Menko, Bulog, bahkan ke asosiasi terkait,” ujarnya.
Adhang juga menyinggung soal tuntutan masyarakat terkait hibah beras hasil penindakan. Menurut dia, permintaan itu dapat diproses bila ada pengajuan resmi secara tertulis, yang kemudian akan dikoordinasikan bersama Karantina Pertanian Batam.
Usai berdialog dengan Bea Cukai, massa melanjutkan aksi damai ke Kantor Bupati Karimun. Mereka diterima langsung oleh Bupati Karimun, Iskandarsyah, untuk melakukan mediasi lanjutan.
(*)
Ikuti berita lainnya di GOOGLE NEWS
Eksplorasi konten lain dari Kepriheadline.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Penulis : Ricky Robian Syah
Editor : Ricky Robian Syah