Bupati Karimun Aunur Rafiq memimpin rapat bersama membahas Persoalan Kelangkaan Gas di Ruang Cempaka, Gedung Pemerintahan Kabupaten Karimun. (Foto: Istimewa/kepriheadline.id)
Karimun, KepriHeadline.id – Bupati Karimun Aunur Rafiq menggelar Rapat bersama Pertamina, Agen dan Pangkalan Gas di Kabupaten Karimun dengan agenda membahas soal kelangkaan Gas Elpiji yang kerap terjadi belakangan ini.
Rapat bersama stakeholder terkait itu digelar di Ruang Rapat Cempaka Putih Lantai III Gedung Pemerintahan Kabupaten Karimun, Rabu, 16 Juni 2024.
Pada rapat tersebut, orang nomor satu di Karimun itu menyoroti beberapa permasalahan yang didiuga menjadi penyebab langkanya gas di Karimun.
Dua masalah itu, antaranya banyaknya tabung gas elpiji yang mengalami kerusakan dan jadwal pendistribusian yang tidak tepat waktu.
Menurut Rafiq, dari data diterimanya, saat knj ada 28 ribu tabung gas kilogram yang mengalami kerusakan, sehingga tidak bisa digunakan.
Tentunya, kerusakan yang timbul di tabung gas tersebut, lantaran saat memuat tabung kosong dari pangkalan ke atas mobil, dilakukan dengan tidak benar, yaitu dengan melempar.
“Yang menyebabkan banyak tabung rusak, itu karena cara memuat tabung gas ke atas mobil dengan dilempar-lempar, saya lihat itu,” kata Bupati Karimun Aunur Rafiq.
Disebutkannya, kerusakan tabung gas tersebut tentunya, akan membuat jumlah pasokan gas yang seharusnya sesuai dengan kuota pada saat pendistribusian, tentunya menjadi kurang.
Maka dari itu, Ia meminta kepada para agen atau pertamina untuk melakukan pengawasan terhadap aktivitas bongkar muat.
“Jadi, saya harapkan adanya pengawasan dari agen atau pertamina, saat bongkar muat itu. Tabung yang seharusnya bagus, malah menjadi rusak dan tentunya itu rawan,” ujar Bupati.
Kemudian, persoalan yang menjadi kendala lainnya adalah karena waktu dan jadwal, baik transportir, dari egen ke pangkalan yang tidak menentu.
Bahkan juga ada beberapa pangkalan yang mendapat distribusi dari agen hanya dua kali dalam satu bulan. Sehingga, dengan tidak masuknya gas ke pangkalan, tabung-tabung kosong tentunya juga akan menumpuk.
“Hal itu menjadi pemicu terjadinya kepanikan warga, sebab terjadinya kekosongan gas di pangkalan,” ujar Bupati.
Bupati Rafiq mrminta kepada pihak terkait agar bisa menyelesaikan persoalan kelangkaan gas 3 kilogram, terutama soal pengawasan dan waktu pendistribusian gas.
Dalam rapat itu, Bupati juga meminta pihak terkait agar mengambil tindakan tegas pada agen atau pangkalan yang beroperasi tidak sesuai SOP.
“Saya mintakan persoalan ini agar dapat diselesaikan, kita mencari solusi-solusi yang baik agar masyarakat tidak susah lagi dalam mendapatkan gas,” kata Rafiq.
(*)
Ikuti berita lainnya di
GOOGLE NEWS
Eksplorasi konten lain dari Kepriheadline.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Penulis : Ricky Robian Syah
Editor : Ricky Robian Syah
Follow WhatsApp Channel www.kepriheadline.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow