Karimun, KepriHeadline.id – Pemerintah Kabupaten Karimun memastikan ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat dalam kondisi aman dan mencukupi hingga awal tahun 2026. Kepastian tersebut disampaikan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga kebutuhan pokok menjelang pergantian tahun.
Guna memastikan kondisi tersebut, Dinas Koperasi, Perdagangan, UKM dan ESDM Kabupaten Karimun bersama Dinas Pangan serta Perum Bulog melakukan peninjauan langsung ke sentra produksi pangan di Desa Pongkar, Kecamatan Tebing, Rabu (24/12/2025) kemarin. Peninjauan dilakukan mulai dari peternak ayam petelur hingga petani cabai.
Kepala Dinas Koperasi, Perdagangan, UKM dan ESDM Kabupaten Karimun, Basori, melalui Kepala Bidang Perdagangan, Suhaimi Simbolon, mengatakan hasil produksi peternak ayam petelur di Desa Pongkar saat ini masih mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya di wilayah Kecamatan Tebing.
“Peternak ayam petelur di Desa Pongkar mampu memproduksi sekitar 300 butir telur per hari. Jumlah tersebut dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di dua kelurahan sekitar,” ujar Suhaimi.
Selain telur, ketersediaan cabai merah lokal juga terpantau aman. Petani cabai di Desa Pongkar mampu menghasilkan sekitar 20 kilogram cabai setiap tiga hari. Hasil panen tersebut kemudian didistribusikan langsung ke pasar-pasar tradisional di Kabupaten Karimun.
Menurut Suhaimi, keberadaan petani dan peternak lokal memiliki peran strategis dalam menjaga ketahanan pangan daerah sekaligus menekan potensi lonjakan harga bahan pokok di pasaran.
“Dengan produksi lokal yang berjalan baik, kami optimistis pasokan bahan pokok tetap stabil hingga awal tahun depan,” katanya.
Terkait kebutuhan pangan lainnya, Pemkab Karimun juga memastikan ketersediaan beras Bulog dalam kondisi aman. Saat ini, stok beras Bulog tercatat mencapai sekitar 940 ton dan diproyeksikan mencukupi hingga awal 2026.
“Insya Allah, berdasarkan laporan yang kami terima, sekitar 940 ton beras Bulog tersedia di gudang. Dalam dua hari ke depan juga akan ada tambahan pasokan beras Bulog premium,” ujar Suhaimi.
Sementara itu, untuk komoditas gula pasir, distributor di Karimun telah melakukan pemesanan sebanyak 30 ton dari Jakarta guna menjaga ketersediaan di pasaran.
Pemerintah Kabupaten Karimun mengimbau masyarakat agar tidak melakukan pembelian secara berlebihan dan tetap berbelanja secara bijak. Langkah tersebut dinilai penting agar ketersediaan bahan pokok dapat dirasakan secara merata oleh seluruh masyarakat.
(*)
Eksplorasi konten lain dari Kepriheadline.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Penulis : Ricky Robian Syah
Editor : Ricky Robian Syah






