Karimun, KepriHeadline.id – Ratusan warga Desa Pangke dan Pangke Barat, Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun, membatalkan rencana unjuk rasa terhadap perusahaan migas PT Saipem Indonesia Karimun Branch (SIKB).
Pembatalan aksi tersebut terjadi setelah Pemerintah Kabupaten Karimun memfasilitasi pertemuan antara perwakilan warga, aliansi pemuda, dan pihak perusahaan. Pertemuan itu menghasilkan kesepakatan bersama terkait mekanisme rekrutmen tenaga kerja lokal.
Bupati Karimun, Iskandarsyah, mengatakan salah satu solusi yang disepakati adalah pembentukan perusahaan penyalur tenaga kerja (man power company) yang akan dikelola langsung oleh pemuda dari dua desa tersebut.
“Kami berkomitmen membantu masyarakat dan menjadi jembatan antara perusahaan dan pemuda tempatan. Salah satu solusi yang disepakati bersama adalah pembentukan perusahaan man power oleh pemuda Pangke dan Pangke Barat,” ujar Iskandarsyah, Kamis (16/10/2025).
Melalui perusahaan ini, tenaga kerja lokal akan disalurkan secara resmi untuk mengisi kebutuhan proyek di PT Saipem. Skema tersebut juga dinilai sebagai bentuk pemberdayaan pemuda sekaligus membuka ruang partisipasi yang lebih besar bagi masyarakat tempatan.
“Perusahaan ini nantinya diberi kesempatan untuk menyuplai tenaga kerja lokal ke PT Saipem. Jadi, akan ada perusahaan subkontraktor yang dimiliki dan dikelola pemuda setempat,” jelas Iskandarsyah.
Selain itu, Bupati memastikan bahwa PT Saipem akan mendukung peningkatan keterampilan tenaga kerja lokal melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
“Kami ingin anak-anak muda kita memiliki keterampilan yang relevan agar bisa bersaing dan mengisi kebutuhan tenaga kerja di perusahaan besar seperti Saipem,” ujarnya.
Data terakhir menunjukkan, sekitar 5.100 orang bekerja di PT Saipem, dengan 67 persen di antaranya merupakan warga Kabupaten Karimun. Dari jumlah itu, 371 pekerja berasal langsung dari Desa Pangke dan Pangke Barat.
Koordinator lapangan aksi, Izwan, mengapresiasi langkah cepat pemerintah daerah yang telah mempertemukan masyarakat dengan pihak perusahaan.
“Selama ini komunikasi dengan perusahaan cukup sulit. Kami berterima kasih kepada Pemkab Karimun karena sudah membantu menjembatani dan mencari solusi,” kata Izwan.
Ia menambahkan, masih ada sekitar 490 warga lokal dari dua desa tersebut yang membutuhkan lapangan pekerjaan. Dengan adanya perusahaan man power yang baru, pihaknya berharap peluang kerja bagi warga lokal dapat meningkat secara bertahap.
(*)
Eksplorasi konten lain dari Kepriheadline.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Penulis : Ricky Robian Syah
Editor : Ricky Robian Syah