Karimun, KepriHeadline.id – Perjalanan akademik Fadli Surahman, S.Pd., M.Pd., akhirnya berbuah manis. Pada sidang Ujian Tertutup dan Promosi Doktoral hari Kamis, 17 Juli 2025 yang digelar di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang (FIK UNNES).
Ia secara resmi dikukuhkan sebagai Doktor Pendidikan Olahraga setelah berhasil mempertahankan disertasi berjudul “Potensi Sumber Daya Alam dan Budaya untuk Pengembangan Pariwisata Olahraga di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau.”
Dengan memperoleh Predikat Kelulusan CUMLAUDE Nilai Indeks Kumulatif 3,96. Masa studi 2 tahun 10 bulan, menjadikan Doktor yang ke 50 Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang dan Doktor yang ke 190 Prodi Pendidikan Olahraga Universitas Negeri Semarang.
Fadli merupakan Dosen di Universitas Karimun pada Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi yang berhasil meraih Gelar Doktor pada bidang Pendidikan Olahraga, beliau melanjutkan Studi Doktor dengan memperoleh Besiswa Pendidikan Indonesia (BPI) yang merupakan Program Beasiswa yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Dalam forum akademik yang dihadiri oleh para penguji yaitu Ketua Tim Penguji Dr. Taufiq Hidayah, M.Kes, Sekretaris Penguji Prof. Dr. Heny Setyawati, M.Si Sekaligus Penguji 3, Penguji 1 dari Eksternal Unnes , Dr. Afri Tantri, S.Pd,. M.Pd, Penguji 2, Dr. Said Junaidi, M.Kes, Penguji 3, Prof. Sri Sumartiningsih, S.Si,. M.Kes,. Ph.D sekaligus Anggota promotor, Penguji 4, Prof. Dr. Nasuka,. M.Kes, sekaligus co-promotor, dan Penguji 5, Prof. Dr. Setya Rahayu, M.S sekaligus promotor.
Fadli memaparkan hasil penelitiannya dengan penuh keyakinan dan argumentasi ilmiah yang kokoh. Disertasi ini lahir dari keprihatinan sekaligus harapan besar terhadap potensi luar biasa yang dimiliki wilayah-wilayah kepulauan, khususnya Karimun, dalam sektor pariwisata olahraga (Sport Tourism) berbasis Sumber Daya Alam dan Budaya.
“Karimun memiliki kombinasi kekayaan alam dan budaya yang sangat khas. Sayangnya, hingga kini belum banyak dijadikan pijakan strategis dalam pengembangan destinasi wisata olahraga. Padahal potensi ini dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan bagi masyarakat lokal,” terang Fadli dalam sesi pemaparannya.
Penelitian yang dilakukan dengan pendekatan kualitatif ini menemukan bahwa terdapat banyak destinasi alam dan budaya yang potensial untuk dikembangkan sebagai lokasi wisata olahraga.
Berbagai kawasan seperti air terjun, pemandian air panas, jalur pesisir yang cocok untuk aktivitas lari lintas alam, serta dataran tinggi seperti Gunung Jantan, Bukit Tas, dan Gunung Papan menunjukkan karakteristik lingkungan yang mendukung beragam kegiatan olahraga berbasis petualangan (adventure sport) dan rekreasi alam terbuka (outdoor recreation). Keunikan lanskap dan keaslian lingkungan di lokasi-lokasi tersebut dinilai memiliki daya tarik otentik yang mampu menarik minat wisatawan, terutama dalam bentuk event-based tourism seperti lomba lintas alam, triathlon alam, atau ekspedisi wisata olahraga.
Selain itu, pendekatan partisipatif masyarakat dalam pemanfaatan ruang-ruang alam ini turut memperkuat potensi pengembangan wisata olahraga berbasis komunitas (community-based sport tourism), yang sejalan dengan prinsip keberlanjutan dan penguatan ekonomi lokal. Temuan ini mengindikasikan bahwa potensi Karimun tidak hanya terletak pada aset alamnya yang beragam, tetapi juga pada kemampuannya untuk menyelenggarakan kegiatan wisata olahraga yang terintegrasi dengan identitas dan karakteristik wilayah.
Fadli menyarankan agar pembangunan sektor ini berbasis pada pendekatan community-based tourism (CBT), sehingga masyarakat lokal tidak hanya menjadi penonton, tetapi aktor utama yang merasakan manfaat langsung dari sektor pariwisata. Ia juga menekankan pentingnya integrasi antara infrastruktur olahraga, pelatihan SDM, promosi digital, dan perlindungan terhadap lingkungan serta nilai-nilai budaya setempat.
“Disertasi ini tidak hanya menjelaskan potensi yang ada, tapi juga merumuskan rekomendasi skala prioritas ke pemerintah daerah, strategi pengembangannya, Model Teori Pengembangan Pariwisata Olahraga, Pengembangan Pariwisata Olahraga Baru berupa vidio Pengembangan Olahraga yang juga sudah di Hak Atas Kelayakan Intelektual (HAKI) pada Kementerian Hukum dan Ham RI Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, serta penelitian ini menghasilkan artikel ilmiah yang dipublikasikan di Jurnal Scopus terindeks Q1, dan buku ber ISBN terkait potensi pariwisata olahraga berbasis Sumber Daya Alam dan Budaya. Harapannya, ini bisa menjadi rujukan akademik dan praktis bagi pemerintah daerah, pelaku usaha, maupun komunitas olahraga dan budaya,” ujarnya.
Sidang promosi doktor ini berlangsung lancar dan mendapatkan apresiasi tinggi dari dewan penguji. Fadli dinyatakan lulus dengan predikat Dengan Pujian/Cum laude, sekaligus menambah daftar Dosen Universitas Karimun yang sukses menyelesaikan studi doktoral di bidang pendidikan olahraga.
Sebagai akademisi yang aktif di bidang olahraga dan pelestarian budaya lokal, Fadli juga berharap agar riset ini tidak berhenti pada tataran akademik, melainkan mampu mendorong kebijakan publik yang berpihak pada daerah kepulauan.
“Saya percaya Sport Tourism bukan sekedar potensi, tapi solusi konkret untuk pembangunan daerah yang inklusif, berbasis kearifan lokal, dan memiliki daya saing global,” Terlebih lagi, Bupati Karimun, Bapak Ing. Iskandarsyah, kerap menggaungkan pengembangan Sport Tourism sebagai salah satu program unggulan pemerintah daerah,” tutupnya.
Dengan gelar Doktor yang resmi disandang, Fadli Surahman siap melanjutkan kiprahnya sebagai penggerak akademik, peneliti, dan pelaku pembangunan sektor olahraga dan pariwisata berbasis potensi daerah
(*)
Ikuti berita lainnya di GOOGLE NEWS
Eksplorasi konten lain dari Kepriheadline.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Penulis : Ricky Robian Syah
Editor : Ricky Robian Syah