Karimun, KepriHeadline.id – Sebanyak 205 personel gabungan disiagakan untuk mengamankan perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) di wilayah Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau.
Pengamanan akan difokuskan di tempat-tempat yang terdapat mobilitas tinggi, dan juga tempat ibadah. Hal itu, bertujuan untuk memberikan kenyamanan dan keamanan kepada masyarakat, khususnya umat kristiani yang akan merayakan hari besar keagamaan.
Kesiapsiagaan tersebut ditandai dengan pelaksanaan Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Seligi 2025 yang digelar di halaman Mapolres Karimun, Jumat (19/12/2025).
Kapolres Karimun AKBP Robby Topan Manusiwa mengatakan, Operasi Lilin Seligi 2025 merupakan operasi kemanusiaan yang akan berlangsung selama 14 hari, terhitung mulai 20 Desember 2025 hingga 2 Januari 2026.
“Operasi Lilin ini dilaksanakan selama 14 hari, mulai 20 Desember 2025 – 2 Januari 2025,” ujar AKBP Robby.
Ia menjelaskan, pengamanan akan difokuskan pada 10 gereja besar di Karimun serta 36 gereja yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Karimun. Langkah ini dilakukan guna menjamin kekhusyukan ibadah umat Kristiani serta kelancaran aktivitas masyarakat selama libur akhir tahun.
“Kami bersinergi dengan seluruh pihak untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang merayakan Natal dan Tahun Baru,” tegasnya.
Sementara itu, Bupati Karimun Iskandarsyah yang bertindak sebagai pimpinan apel menyematkan pita tanda operasi kepada perwakilan personel sebagai simbol dimulainya Operasi Lilin Seligi 2025.
Dalam amanat Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo yang dibacakan oleh Bupati Iskandarsyah, ditekankan bahwa perayaan Nataru tahun ini membutuhkan perhatian dan kewaspadaan ekstra. Selain meningkatnya mobilitas masyarakat untuk beribadah dan berlibur, ancaman cuaca ekstrem juga menjadi perhatian serius.
“Berdasarkan informasi BMKG, terdapat potensi angin kencang dan gelombang tinggi akibat peningkatan curah hujan. Situasi ini menuntut kesiapsiagaan kita dalam memberikan pelayanan ekstra kepada masyarakat,” kata Iskandarsyah.
Selain menjaga kelancaran arus penumpang di pelabuhan dan titik-titik transportasi, personel gabungan juga diinstruksikan untuk siaga terhadap potensi bencana alam dengan menyiapkan pos-pos penanganan darurat.
“Utamakan sinergitas di lapangan, jaga kesehatan, serta pastikan arus keluar-masuk penumpang berjalan lancar agar seluruh rangkaian kegiatan Nataru dapat berlangsung dengan aman dan optimal,” pungkasnya.
(*)
Eksplorasi konten lain dari Kepriheadline.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Penulis : Ricky Robian Syah
Editor : Ricky Robian Syah





