Tuntut Gaji yang Belum Dibayar, Petugas Kebersihan di Karimun Gelar Aksi Mogok Kerja

- Author

Jumat, 14 Februari 2025 - 11:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tuntut Gaji yang Belum Dibayar, Petugas Kebersihan di Karimun Gelar Aksi Mogok Kerja. Foto: Istimewa

Tuntut Gaji yang Belum Dibayar, Petugas Kebersihan di Karimun Gelar Aksi Mogok Kerja. Foto: Istimewa

Karimun, KepriHeadline.id – Puluhan petugas kebersihan di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau menggelar aksi mogok kerja pada Jumat, 14 Februari 2025. Aksi ini dipicu oleh keterlambatan pembayaran gaji selama dua bulan, yang berdampak pada kesejahteraan mereka. Para pekerja ini mendatangi kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Karimun untuk meminta kejelasan terkait hak mereka yang tertunda. Adapun besaran gaji yang diterima para petugas bervariasi tergantung pada tugas masing-masing. Supir dump truk, pickup, dan ambrol menerima Rp 1,6 juta per bulan, supir Tosa Rp 1,4 juta, ABK Rp 1,3 juta, dan petugas pemilah sampah Rp 1,25 juta. Namun, sejak Januari hingga Februari 2025, mereka belum mendapatkan pembayaran yang seharusnya diterima secara rutin. “Tujuan kami datang ke sini untuk menanyakan kepastian gaji kami. Karena belum ada kejelasan, kami sementara waktu memilih mogok kerja,” ujar salah satu petugas kebersihan, Mulyono.
Baca Juga :  Truk Pengangkut Gas Elpiji Terbalik di Jalan Raya Jelutung
Ia menambahkan bahwa keterlambatan gaji ini sangat berdampak pada kehidupan mereka, mengingat pekerjaan ini adalah satu-satunya sumber penghasilan bagi banyak pekerja. Selain menuntut pembayaran gaji yang tertunda, para petugas juga mempertanyakan kabar adanya rencana pemotongan gaji. “Ada isu pemotongan gaji, tapi kami tidak diberi penjelasan resmi apakah benar atau tidak. Sementara gaji kami saja sudah tertunda, jadi kami benar-benar tidak tahu kepastiannya,” jelas Mulyono. Setelah menunggu selama dua jam tanpa mendapatkan tanggapan dari pihak DLH, para petugas akhirnya membubarkan diri. Namun, mereka sepakat untuk terus melanjutkan aksi mogok kerja hingga Pemerintah Daerah Karimun memberikan kejelasan terkait pembayaran gaji serta rencana pemotongan yang beredar di kalangan pekerja. (*) Ikuti berita lainnya di GOOGLE NEWS            

Eksplorasi konten lain dari Kepriheadline.id

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Penulis : Ricky Robian Syah

Editor : Ricky Robian Syah

Follow WhatsApp Channel www.kepriheadline.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Endipat Didampingi Bupati Karimun dan Ketua DPRD Kepri Melepaskan Bantuan Sosial Untuk Korban Banjir di Sumatera
Gunakan Kapal Perang TNI AL, Karimun Salurkan Bantuan Logistik ke Aceh dan Sumatra Utara
Ketahuan Mencuri Tangga, Pria di Karimun Coba Kabur dan Diamuk Warga
PT Timah Bantu Biaya Pengobatan Warga Kelurahan Pamak, Keluarga Tak Menyangka Terima Perhatian Perusahaan
Jelang Tahun Baru, Pemkab Karimun Jamin Pasokan Bahan Pokok Tetap Aman
Kerja Sama dengan BPJS, Pemkab Karimun Dorong Perlindungan Kesehatan dan Tenaga Kerja
Sebanyak 13 Warga Binaan Rutan Karimun Terima Remisi Khusus Natal
Sebanyak 70 Mahasiswa di Karimun Terima Beasiswa Pemda Tahun 2025

Berita Terkait

Sabtu, 27 Desember 2025 - 18:00 WIB

Endipat Didampingi Bupati Karimun dan Ketua DPRD Kepri Melepaskan Bantuan Sosial Untuk Korban Banjir di Sumatera

Sabtu, 27 Desember 2025 - 17:12 WIB

Gunakan Kapal Perang TNI AL, Karimun Salurkan Bantuan Logistik ke Aceh dan Sumatra Utara

Jumat, 26 Desember 2025 - 23:19 WIB

Ketahuan Mencuri Tangga, Pria di Karimun Coba Kabur dan Diamuk Warga

Jumat, 26 Desember 2025 - 12:30 WIB

PT Timah Bantu Biaya Pengobatan Warga Kelurahan Pamak, Keluarga Tak Menyangka Terima Perhatian Perusahaan

Jumat, 26 Desember 2025 - 11:55 WIB

Kerja Sama dengan BPJS, Pemkab Karimun Dorong Perlindungan Kesehatan dan Tenaga Kerja

Berita Terbaru

Eksplorasi konten lain dari Kepriheadline.id

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca