Sekda Karimun Djunaidi bertemu petugas kebersihan Karimun membicarakan permasalahan gaji mereka yang tak kunjung dibayarkan. Foto: istimewa/kepriheadline.id
Karimun, KepriHeadline.id – Para pekerja kebersihan di Karimun tetap bersikeras melakukan aksi mogok kerja setelah dua bulan gaji mereka tak kunjung dibayarkan. Hingga kini, mereka belum mendapat kepastian terkait pencairan hak mereka.
Dalam pertemuan bersama Sekda Karimun pada Minggu, 16 Februari 2025, para pekerja menyampaikan kekecewaan mereka.
Salah seorang sopir mobil kebersihan, Indra, menegaskan bahwa belum ada titik terang mengenai pembayaran gaji mereka.
“Kami hanya ingin kejelasan. Jika gaji kami cair, kami siap langsung bekerja,” ujar Indra.
Namun, karena hingga saat ini belum ada kepastian, mereka memilih untuk tetap melanjutkan aksi mogok kerja.
“Kemungkinan besar kami akan terus mogok sampai gaji kami benar-benar masuk ke rekening,” tambahnya.
Aksi mogok yang berlangsung sejak Jumat lalu telah menyebabkan penumpukan sampah di berbagai Tempat Pembuangan Sementara (TPS). Indra pun menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas terganggunya layanan kebersihan.
“Kami memahami ini berdampak pada masyarakat, dan kami mohon maaf. Tapi kami juga memiliki keluarga yang harus dinafkahi,” ungkapnya.
Menanggapi situasi ini, Pemerintah Kabupaten Karimun mengumpulkan para pekerja kebersihan dalam pertemuan yang dipimpin Sekda Karimun, Djunaidi, di Komplek Kantor Bupati. Dalam pertemuan itu, Djunaidi menjelaskan bahwa keterlambatan pembayaran gaji terjadi akibat kebijakan pemerintah pusat terkait status Tenaga Harian Lepas (THL).
“Persoalan ini tidak hanya terjadi di Karimun, tetapi juga di daerah lain, termasuk di Kepri,” kata Djunaidi.
Menurutnya, pembayaran gaji saat ini dapat dilakukan melalui pihak ketiga, namun Pemkab Karimun masih mencari solusi agar pencairan dapat segera terlaksana dengan tetap mengikuti regulasi.
“Kami terus berkoordinasi dengan BPKP dan BPK untuk mencari solusi terbaik agar gaji segera dibayarkan,” tambahnya.
Dalam pertemuan itu, Pemkab juga menawarkan skema pembayaran harian sebagai solusi sementara. Namun, para pekerja menolak dan tetap meminta gaji mereka dibayarkan penuh.
Hingga kini, aksi mogok kerja masih berlanjut, dan Pemkab Karimun berjanji akan segera menyelesaikan persoalan ini agar layanan kebersihan kembali normal.
“Insyaallah, akan ada solusi terbaik agar Kabupaten Karimun tetap bersih dan nyaman,” tutup Djunaidi.
(*)
Ikuti berita lainnya di
GOOGLE NEWS
Eksplorasi konten lain dari Kepriheadline.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Penulis : Ricky Robian Syah
Editor : Ricky Robian Syah
Follow WhatsApp Channel www.kepriheadline.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow